blank
Ilustrasi. Reka: wied

Made Dwi Adnjani

Perjalanan Panjang 

Perjalanan panjang menembus batas waktu
Kadang membuatku terpaku
Pada apa yang sudah kulakukan
Benarkah ini jalanku?
Atau aku harus berbalik arah?
Apakah aku harus tetap melangkah?
Atau diam dalam hening?
Beribu pertanyaan memenuhi kepalaku
Membuatku terus berpikir
Berulang dengan pertanyaan yang sama

Terkadang aku merasa
Hidup tak sepenuhnya kujalani
Karena hadirku tak penuh, rasaku tak utuh

Lantas harus bagaimana aku?
Dalam kegalauan tak berujung
Dalam kebimbangan yang tak kumengerti
Tapi akhirnya aku sadar
Bahwa aku adalah penentu jalan
Bahwa akulah yang harus memutuskan
Akan menjadi seperti apa?
akan ke mana?
Walaupun kutahu
Semua tak akan terlepas dari takdir
Tapi bukankah yang bisa mengubah takdir
adalah dari cara berpikir dan bertindak?

Dan inilah aku, dalam kesadaran baru
Buatlah cerita kehidupan yang penuh makna
Agar bisa mengukir sejarah
dari setiap jejak langkah yang tertinggal
Karena tidak akan ada yang abadi
dalam kehidupan ini
Yang akan abadi hanyalah kenangan

Semarang, 27 Shafar 1445 H/13 September 2023 M

Memudar Seiring Waktu

Semua memudar seiring waktu
Tradisi leluhur tentang keutamaan,
Penghargaan pada hakikat hidup
Penghargaan pada alam dan sesama
Memudar seiring waktu

Aku hanya bisa menatap sedih
Pada layar kaca dalam genggaman
Akankah generasi kita terus belajar
pada jutaan konten yang tak tersaring?
Sehingga kekerasan yang tersaji begitu lekat,
Dan ketidakpedulian pada hidup terus terjadi

Betapa hak hidup seseorang sering tak dihiraukan
Betapa kasih sayang tak lagi dirasa
Cinta yang tulus hanyalah kata yang sia-sia
Karena semua diperdagangkan
Semua diperhitungkan dalam untung rugi

Aku ingin berbuat sesuatu
Agar manusia kembali kepada kesadaran
Bahwa hidup yang singkat tak melulu soal viral,
tak hanya soal pamer harta, kekuasaan dan kemenangan
tapi bagaimana kita bisa memaknainya
dengan segenap kebahagiaan
betapa hidup akan nikmat dan terasa indah
ketika kita selalu dalam kesadaran
bahwa hidup hanyalah titipan
amanah yang harus dipertanggungjawabkan

Semarang, 29 Shafar 1445 H/15 September 2023 M

blankblankMade Dwi Adnjani, mantan penyiar televisi, dosen komunikasi di Univesitas Islam Sultan Agung SemarangÂ