SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap meminta keadilan, supaya kasus dugaan pemukulan yang dialami kadernya, Suparjiyanto (58), warga Jalan Cumi-cumi, RT 03 RW 04, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara segera diusut oleh Kepolisian.
Pernyataan itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi, usai rapat konsolidasi pemenangan partai untuk Pemilu 2024, di Ranting PDIP Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang Minggu malam (10/9/2023).
Karena menurutnya, meskipun pelaku dugaan pemukulan dari Partai Gerindra itu hingga saat ini mengelak tidak melakukan, namun bisa dilihat dari hasil visumnya dan yang korban memiliki luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
“Tapi sekali lagi kita serahkan kepada proses hukum, sudah kita laporkan Polisi, biar polisi yang mutuskan benar tidaknya, yang benar siapa. Yang penting teman Saya itu dipukul, Saya minta keadilan supaya bisa segera diusut, nanti biar Polisi yang mengusut,” tegasnya.
Pasang Bendera
Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu kader partai PDI Perjuangan bernama Suparjiyanto (58), warga cumi-cumi, RT 03 RW 04, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara usai pasang bendera partai mengaku dipukuli di rumahnya oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang dari Partai Gerindra, Jum’at malam kisaran pukul 21.30 (8/9/2023).
“Waktu itu tiba-tiba (JS) langsung masuk tanpa permisi masuk ke rumah. Tanya, yang menyuruh masang bendera sapa? Lalu tangannya langsung maju (memukul),” kata Suparjiyanto saat ditemui di RS Panti Wilasa Citarum Kota Semarang, Sabtu (9/9/2023).
Kemudian setelah kejadian pemukulan, Suparjiyanto mendatangi Posko PDI Perjuangan di dekat rumahnya dan mendapat respon empati seluruh kader yang tengah berjaga. Lalu kurang lebih sekitar pukul 23.00 WIB melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke Polda Jawa Tengah, dengan nomor laporan LP no: LP/B/167/IX/2023/SPKT/POLDA JAWA TENGAH.
Tidak Memukul
Dihubungi terkait tuduhan kasus pemukulan tersebut, Joko Santoso, anggota DPRD Kota Semarang dari Partai Gerindra mengaku, tidak melakukan pemukulan tersebut dan itu disebut merupakan fitnah.
“Nggak bener itu (pemukulan,red) itu fitnah,” kata Joko Joss, sapaan akrabnya melalui rilis yang diterima suarabaru.id Sabtu (9/9/2023).
Joko menyebutkan, dirinya memang mendatangi rumah Suparjiyanto. Disitu pihaknya ingin mengklarifikasi, terkait pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya di RT 3 RW 4 Kelurahan Bandarharjo.
“Saya memang datang ke rumahnya, ada saksi bahwa dan saya tidak melakukan pemukulan,” tegasnya.
Menurut dia, terkait pemasangan bendera partai pihaknya mengaku tidak mempermasalahkan. Pemasangan kata dia sudah dilakukan lima bulan terakhir, karena mungkin sudah usang dan kotor bendera lama tersebut, akhirnya diganti oleh Suparjiyanto. Joko pun mendatangi rumah tetangganya tersebut, untuk melakukan klarifikasi.
“Di situ hanya dipasang di RT 3 RW 4, Bandarharjo. Saya sampaikan kok nggak ngajeni dan punya tidak punya etika, beliau bilang hanya disuruh oleh partai. Di situ saya nggak mukul,” tambahnya.
“Itu fitnah, saya akan laporkan balik karena ada pencemaran nama baik juga,” tegasnya.
Absa