blank
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) Gesit Arianto dan Ketua TP PKK Kota Magelang Niken Ichtiaty Nur Aziz menunjukkan MoU yang ditandatangani Pemkot Magelang dan YDKK. Disaksikan Kepalka Bappeda Kota Magelang, Handini Rahayu (kiri). (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)


MAGELANG (SUARABARU.ID) –
Komunitas Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Mas) TP PKK Kota Magelang, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) tentang program intervensi gizi untuk pencegahan stunting.

Penandatanganan dilakukan di halaman KB/TK Harapan, Lapangan Candi Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, beberapa hari lalu.

Pada acara yang sama, YDKK bersama Komunitas Tembang Tidar meresmikan pembangunan hasil program sanitasi, berupa jamban di beberapa rumah warga setempat.

Kegiatan dihadiri Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz, Ketua TP PKK Kota Magelang Niken Ichtiaty Nur Aziz, Kepala Bappeda Kota Magelang Handini Rahayu, Ketua YDKK Gesit Arianto, sejumlah Kepala OPD terkait, camat, lurah dan tamu undangan.

Dokter Aziz mengatakan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menangangni persoalan masyarakat, termasuk stunting dan sanitasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan kolaborasi seluruh stakholder.

‘’Kami merasa dibantu oleh YDKK, yang sebenarnya itu tugas negara. Kalau semua stakeholder di seluruh Indonesia berlaku seperti ini (berkolaborasi) luar biasa, semua masalah selesai. Budaya kita itu saling sengkuyung,’’ kata dokter spesialis penyakit dalam itu.

Kepala Bappeda Kota Magelang Handini Rahayu memaparkan, kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari strategi Pemkot Magelang,dalam rangka penyelesaian masalah sanitasi dan stunting dengan mengkolaborasikan program di instansi terkait.

‘’Ini kesempatan yang membahagiakan, karena ada dua program yang didorong. Yaitu sanitasi dan pencegahan stunting. YDKK memberikan bantuan pendanaan dengan mitra kerja Forum Tembang Tidar, anggarannya sekitar Rp 380 juta untuk sanitasi,’’ ungkapnya.

Kemudian, program pencegahan stunting di mana Kota Magelang menjadi pilot project YDKK, berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam kurun waktu tertentu. PMT tidak hanya diberikan kepada anak, tetapi juga ibu-ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis.

Ketua YDKK Gesit Ariyanto menjelaskan, persoalan stunting dan sanitasi menjadi fokus YDKK pada tahun ini dan tahun berikutnya. Pihaknya senang bisa bekerja sama dengan Ceting Emas dan Forum Tembang Tidar untuk ikut terlibat dalam penanganan stunting dan pembangunan jamban secara layak.

‘’Kami tentu senang sekali karena ada ratusan keluarga yang bisa dibantu. Sangat mengharukan bagi kami, dana yang diamanatkan pembaca kepada kami benar-benar tersampaikan dan hasilnya terlihat,’’ ungkapnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Ceting Emas dan Forum Tembang Tidar menjadi role model bagi entitas manapun yang ingin mengajukan kerja sama dengan YDKK.

Adapun program intervensi gizi untuk pencegahan stunting berupa PMT dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, YDKK menyalurkan dana untuk program PMT bagi 28 bayi di bawah dua tahun (baduta) berisiko stunting di Kecamatan Magelang Tengah mulai 15 September 2023-15 November 2023.

Pada tahap kedua, YDKK menyalurkan dana untuk program PMT untuk 200 bayi di bawah lima tahun (balita) gizi buruk dan gizi kurang serta ibu hamil kurang energi kronis (KEK), di seluruh kelurahan di Kota Magelang mulai 15 Desember 2023-15 Maret 2024.

‘’Total dana yang disalurkan untuk program ini sebanyak Rp 513.000.000. Sementara itu, program sanitas berupa pembangunan 81 unit jamban sehat individu dan 76 sambungan rumah (SR) ke jaringan SPALD Kota Magelang,’’ paparnya.

Proyek yang dimulai pada akhir tahun 2022 itu, telah selesai seluruhnya, dan memberikan manfaat pada 177 KK dengan 608 jiwa. (pemkotmgl)