Boy Kelana (kiri), bersama Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong, dan Muhammad Aris Sambodo SE MSI (kanan), berfoto bersama usai peluncuran Perhumas Indicators. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia, Boy Kelana Soebroto MCIPR mengatakan, peluncuran hasil survei Perhumas Indicators ini, untuk mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan swasta, BUMN, pemerintah, lembaga, serta tokoh publik yang ada di Indonesia.

Menurut dia, hasil riset komunikasi ini sebagai penentu keberhasilan keberlanjutan bisnis masa depan. Perhumas Indicators ini merupakan sebuah inovasi yang akan memberikan dampak positif, bagi praktisi kehumasan dan komunikasi di Indonesia.

Hal itu seperti yang disampaikannya kepada awak media, di sela acara Konvensi Humas Indonesia (KHI), yang digelar di Hotel Patra Semarang, Sabtu (2/9/2023). Hadir dalam acara ini dua menteri secara daring, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Menkoinfo Budi Arie Setiadi SIP MSI. Lalu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang diwakili Asisten Bidang Administrasi dan Ekonomi Muhammad Aris Sambodo SE MSI.

BACA JUGA: Dr Tri Mulyani: Masyarakat Tidak Mampu Berhak Mengakses Keadilan

Panitia penyelenggara bersama Dirjen IKP Usman Kansong, menggelar konferensi pers, di sela acara. Foto: riyan

Dalam penjelasannya, Boy Kelana menyebutkan, pihaknya telah merumuskan delapan indikator utama dengan 26 sub indikator. Mereka memberikan pandangan holistik dalam hal kepercayaan dan reputasi, serta sudut pandang yang penting dalam komunikasi.

”Secara umum, tidak ada perbedaan kepercayaan yang signifikan terhadap perusahaan BUMN, swasta, maupun lembaga pemerintahan antara pekerja swasta maupun pekerja di lembaga pemerintahan,” ungkap Boy.

Disampaikan dia, nilai kepercayaan untuk perusahaan swasta, BUMN, dan pemerintah secara berturut-turut yaitu, 5,34 , 5,13 , dan 4,70. Berdasarkan pekerja swasta, tingkat kepercayaan terhadap perusahaan swasta signifikan lebih tinggi, dibandingkan dengan kepercayaan terhadap BUMN maupun lembaga pemerintahan.

BACA JUGA: Penyandang Difabel Butuh Kesetaraan

Sedangkan Sekretaris Umum Perhumas, Benny Butarbutar, yang juga selaku koordinator untuk Perhumas Indicator menambahkan, pelaksanaan riset itu telah berlangsung sejak April 2023, dengan melibatkan lebih dari 1.000 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.

”Keanekaragaman demografi telah diperhitungkan dalam survei ini. Selain itu, partisipasi dari berbagai instansi dan latar belakangnya, untuk mencakup dimensi reputasi secara menyeluruh. Hasil riset ini juga mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan publik, dan memberikan wawasan mendalam untuk memberikan rekomendasi yang solid,” ungkap Benny.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhumas Kota Semarang, Julia SKB menyampaikan, pihaknya merasa bangga, karena ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara KHI. Kota Semarang yang kondusif, dianggap punya nilai lebih sebagai tempat digelarnya konvensi.

”Suasana kondusif dan keberagaman masyarakat yang ada di Semarang dan Jateng, menjadi salah satu nilai lebih, kenapa Kota Semarang akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran KHI,” ungkapnya.

Riyan