Situs Brongsongan
Setelah 50 tahun terpisah, bagian kaki dari arca Siwa dari Situs Brongsongan, Dusun Brongsongan, Desa Wringinputih,Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, akhirnya dapat disatukan lagi. Potongan bagian kaki arca tersebut ditemukan saat sejumlah pekerja yang sedang membuat pagar pembatas di situs tersebut. Foto: W. Cahyono.

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- Setelah terpisah selama 50 tahun,Siytusarca Siwa di Situs Brongsongan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, bagian tubuh  dengan bagian kaki arca  tersebut  kembali menyatu.

Penyatuan kembali bagian kaki dengan tubuh arca Siwa tersebut, setelah bagian kaki arca  tersebut ditemukan tidak jauh dari Situs Brongsongan pada pertengahan Agustus kemarin.

“Bagian tubuh arca Siwa  tersebut  ditemukan pada tahun 1973 tersebut dan disimpan di tempat khusus di Museum Cagar Budaya Unit Borobudur. Sedangkan, bagian kaki arca tersebut baru ditemukan sekitar dua minggu lalu,” Arkeolog Museum Cagar Budaya Unit Borobudur, Heri Setiawan, Rabu (30/8/2023).

Arca Siwa
Arkeolog Museum Cagar Budaya Unit Borobudur, Heri Setiawan. . Foto: W. Cahyono

Heri mengatakan, , potongan tubuh arca Siwa dari Situs Brongsongan tersebut terpisah dengan bagian kakinya sejak pemugaran Situs Brongsongan tahap pertama pada  tahun 1973 silam.

Menurutnya, dalam proses pemasangan potongan arca tersebut, dirinya seperti mendapatkan semacam “ilham”. Yakni, merasakan artefak yang ada di Museum Cagar Budaya unit Borobudur tersebut terdapat kecocokan dengan potongan arca bagian kaki yang ditemukan tersebut.

Setelah dilakukan penyatuan, ternyata bagian tubuh dan bagian kaki dari arca Siwa tersebut  terdapat persamaan  bentuk yang terpotong.

Ia menambahkan, tinggi dari  tubuh arca Siwa   yang terpotong sekitar 30 sentimeter. Sedangkan potongan bagian kaki dari arca yang ditemukan mempunyai tinggi sekitar 70 sentimeter, sehingga tinggi total arca tersebut mencapai 1 meter.
Menurutnya, dengan adanya penemuan tersebut memperkuat Situs Brongsongan tersebut, dulunya merupakan situs yang berkaitan dengan pemujaan Dewa Siwa atau Hindhu Siwa.

“Temuan arca tersebut juga memperkuat adanya candi Buddha yang ada di sekitar Candi Borobudur didukung oleh situs-situs dan permukiman bercorak Hindhu,”katanya.

Ia menambahkan, di sekitar Candi Borobudur terdapat sejumlah situs candi yang bercorak agama Hindhu, yakni Situs Brongsongan, Situs Plandi,  Situs Bowongan dan satu situs lainnya bercorak agama Buddha yakni, Situs Dipan yang  ada di Dusun Dipan, Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang

Dian Eka Puspitasari,Kepala Unit Mendut, Pawon dan Kawasan, Museum Cagar Budaya Unit Borobudur menambahkan, potongan bagian kaki arca Siwa  tersebut  ditemukan oleh sejumlah pekerja yang sedang membuat pagar pembatas di Situs  Brongsongan yang ada di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

“Saat ditemukan, potongan bagian kaki arca tersebut terbenam di dalam tanah sekitar 50 sentimeter dari permukaan tanan, di sisi selatan Situs Brongsongan,”katanya.

Menurutnya, di situs tersebut juga pernah ditemukan dua arca lainnya yakni arca Agastya dan satu arca lainnya yang belum diketahui namanya. Di Situs Brongsong tersebut saat ini juga masih bisa dijumpai dua buah Yoni yang berukuran berbeda. Yoni yang besar berukuran 120 x 120 x 198 sentimeter, sedangkan Yoni lainnya berukuran 70x70x 70 sentimeter. (wiedyas)