SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Semarang (USM) menggelar Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan Pancasila, dengan tema “Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan dan Moralitas di Kalangan Mahasiswa” di Auditorium Ir Widjatmoko USM pada Selasa (22/8/2023).
Kegiatan dibuka Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP.
Kegiatan yang diikuti 3000 mahasiswa USM itu menghadirkan narasumber Wakil Direktur Intelkam Polda Jateng, AKBP Yuniar Ariefianto SH SIK MH dan Direktur Pengkajian Kehijakan PIP Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI), Dr Muhammad Sabri MA.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Rektor I, Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Dekan Fakultas Hukum USM, Dr Amri Panahatan Sihotang SS SH MHUM, Dekan Fakultas Teknik sekaligus Ketua Panitia, Dr Purwanto ST MT, Dekan Fakultas Teknik Dr Purwanto ST MT.
Dalam sambutannya, Prof Budi menyebutkan, Kuliah Wawasan Kebangsaan merupakan salah satu syarawat wajib kelulusan USM.
“Kuliah wawasan kebangsaan ini merupakan salah satu persyaratan wajib bagi mahasiswa USM yang akan lulus. Karena selain mengeluarkan ijazah, kami juga mengeluarkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dimana terdapat empat SKPI wajib, salah satuny adalah kuliah wawasan kebangsaan ini,” katanya.
Dia berharap, kegiatan ini dapat mewujudkan visi misi USM dalam menumbuhkan ke-Indonesiaan.
”Kami berharap, kegiatan ini sesuai visi misi USM akan menghasilkan sumber daya insani yang profesional, beradab dan berkeindonesiaan. Berkeindonesiaan ini dalam artian mahasiswa akan menjadi lulusan yang memiliki adab, etika, etitude, dan bisa membawa nama baik bagi dirinya sendiri dan lembaga serta dapat berguna bagi bangsanya,” ungkapnya.
Direktur Pengkajian Kehijakan PIP Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI), Muhammad Sabri Sabri mengatakan, pengertian ideologi terkait dengan cita-cita nasional.
“Ideologi adalah seperangkat nilai yang mempunyai dimensi keyakinan, pengetahuan, dan tindakan atau teladan. Yang diyakini oleh suatu bangsa bahwa dengan mengkonsolidasi nilai-nilai itu maha bangsa itu dapat bergerak maju ke depan meraih masa depan atau cita-cita nasionalnya,” katanya.
Sabri mengatakan, tujuan bernegara adalah untuk meraih kebahagiaan.
“Konsep ‘the total happiness’ yang menyebutkan bahwa kebahagiaan harus diraih secara total oleh seluruh warga suatu bangsa. Dimana konsep ini yang mempengaruh pemikiran-pemikiran para pendiri bangsa, salah satunya dalam menyusun ideologi kita Pancasila. Disebutkan pada sila ke-lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Intelkam Polda Jateng, AKBP Yuniar Ariefianto SH SIK MH mengatakan, pada generasi sekarang ini perlu adanya fokus dalam membangun bangsa Indonesia menjadi maju.
“Kita harus berpikir keberlanjutan membangun bangsa ini sampai bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju untuk generasi-generasi yang mendatang ,” katanya.
Ia mengatakan, ada empat konsensus dasar bangsa Indonesia yang perlu diketahui serta dipahami oleh mahasiswa. Keempat konsesus itu adalah Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa, Republik Indonesia sebagai negara kesatuan, Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah tanah air, serta UUD 1945 sebagai landasan konstitusional bangsa dan negara.
Muhaimin