SEMARANG (SUARABARU.ID)– ”Waktu kecil, saya dulu kalau disuruh memilih menyanyi atau menghadap tembok, saya memilih menghadap tembok karena saya tidak bisa menyanyi,”
Itulah penggalan cerita nostalgia Ir Soeharsojo IPU saat menceritakan pengalamannya dalam perayaan ulang tahunnya ke-76 di Kampoeng Kopi Banaran bersamaan dengan Malam Keakraban pada 19 Agustus 2023.
Hadir dalam syukuran ulang tahun tersebut antara lain Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr. Ir. Hj. Kesi Widjajanti, S.E., M.M, Rektor USM Dr Supari ST MT, Ketua Senat USM Prof. Dr. Hardani Widhiastuti, M.M., Psikolog, Wakil Rektor I USM Prof. Dr. Ir. Sri Budi Wahjuningsih, MP, Wakil Rektor II USM Dr. Titin Winarti, S.Kom., M.M., Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHI MH, Ketua LPPM USM, Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, Ketua BPM USM Dr. Ardiani Ika S, SE,MM. Ak,CA,PA, para dekan di lingkungan USM, dan sejmlah kaprogdi USM.
Menurutnya, harta yang paling besar adalah sahabat. Semakin banyak sahabat, maka menurutnya semakin bertambah hartanya.
”Maka jangan membenci saya, karena saya akan kehilangan harta yang sangat berharga. Saya sangat senang memiliki banyak sahabat,” katanya.
Pria kelahiran 18 Agustus itu mengaku bersyukur, karena hingga usia 76 tahun masih diberi kesehatan dari Allah swt. Sebagai rasa syukur, katanya, dia tidak lupa untuk menjalankan ibadah sesuai perintah Allah swt.
”Saya bersyukur juga hingga saat ini saya masih bermanfaat bagi orang lain,” ungkap pembina Yayasan Alumni Undip.
Pada kesempatan itu, Soeharsojo yang membagikan buku biografinya yang berjudul ”Soeharsojo Teladan Politisi Santun”.
Dalam buku tersebut, Pak Har–panggilan sehari-harinya, dibesarkan dari perjalanan kanak-kanak yang penuh liku. Dia tempuh perjuangan eksistensial yang terbilang langka. Dia arungi medan terjal kehidupan.
Sebagai aktivis pelajar, mahasiswa, belajar mengasah jiwa entrepreneurship, keluwesan dalam bakat berpolitik, hingga menjadi pegiat andal berbagai organisasi dan lembaga pendidikan.
Konsiderans utama tentang keteladan itu adalah ciri yang melekat pada diri Soeharsojo sebagai politisi santun, berkemampuan diplomasi, punya jaringan pertemanan kuat, dan mumpuni dalam memoderasi penyelesaian persoalan.
Karakter itu ditopang oleh pembawaan konsisten personalitas yakni tawaduk, setia kawan, dewasa, dan perfeksionis.
Ditambah prisip hidupnya ”hidup harus memberi manfaat, dan tidak memanfaatkan posisi apa pun yang diraih untuk kepentingan-kepentingan kelompok dan pribadi”.
Selamat ulang tahun Pak Har, semoga panjang umur dan sehat selalu.
Muhaimin