Ponpes Al Musthofa
Para santri Ponpes Al Musthofa Tebu Ireng 16 Temanggung yang ada di Desa Wadas, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung saat mengikuti upacara peringatan HUT ke-18 Kemerdekaan RI. Foto: Istimewa

TEMANGGUNG(SUARABARU.ID) |Sebanyak 126 santri  Pondok Pesantren (Ponpes) Al Musthofa Tebuireng 16  Temanggung yang ada di Desa Wadas, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung mengikuti upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kamis ( 17/8/2023) kemarin.
“Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI ini, untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah,”kata Pengasuh Ponpes Al Musthofa Tebu Ireng 16 Temanggung, Agus Ahmad Yani.

Agus mengatakan, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu upaya dari Ponpes Al Musthofa Tebuireng 16  Temanggung, untuk menamamkan rasa cinta tanah air di kalangan para santri.

Upacara tersebut juga memupuk jiwa patriotisme bagi  para santri untuk menangkal radikalisme yang saat ini telah berkembang di Indonesia.Selain itu, pihaknya juga ‘tarbiyah‘ dan ‘ta’lim‘ kepada santri dengan cara-cara konkret di masyarakat.

“Kami berusaha  untuk memupuk  rasa nasionalisme di kalangan para santri, dengan memberikan pendidikan ‘tarbiyah‘ dan ‘ta’lim‘ kepada santri dengan cara-cara konkret di masyarakat,”katanya.

Ia berharap, para santri untuk mencintai para pahlawan. Sesuai dengan latar belakang Ponpes Al Musthofa Tebuireng 16  Temanggung yang memiliki konsep “green building” ( bangunan konsep ramah lingkungan). Dan, mendidik santri agar mencintai, harmonisasi dengan alam sekitar, dan memelihara warisan leluhur, terutama dengan etika dan adab.

Salah satu pengibar bendera Merah Putih, Muhammad Shohibul Haris mengaku senang bisa melaksananak tugasnya sebagai pengibar bendera Merah-Putih, meskipun saat bertugas tidak memakai celana panjang, tetapi memakai sarung.

“Tidak ada kendala yang berarti saat menjalankan tugas sebagai pengibar bendera Merah-Putih, meskipun memakai kain sarung. Karena, pemakaian sarung tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-hari,”katanya.

Setelah upacara, para santri  melakukan  ziarah ke makam pahlawan kemerdekaan sekaligus ulama KH Hasan Tholabi dan KH Hasan Mustari. W. Cahyono