blank
Pemaparan materi oleh Viona Mayasari

PEMALANG (SUARABARU.ID) – Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai tanaman anti anemia khususnya ibu hamil menjadi pemicu kurangnya asupan makanan bergizi yang dipantau secara rutin oleh Bidan Desa.

Keadaan tersebut menyebabkan tidak teraturnya pola makan yang mengandung gizi seimbang yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah kelahiran bayi abnormal dan bayi stunting. Edukasi penanaman tanaman sehat dapat menjadi langkah penting dalam pencegahan anemia pada ibu hamil.

Kegiatan edukasi dibawakan oleh Viona Mayasari salah satu Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dengan Program Kerja Monodisiplin yang berjudul “Edukasi Penanaman Tanaman Sehat Pencegah Anemia di Pekarangan Rumah”.

Acara diadakan belum lama ini di salah satu rumah warga di Desa Jatiroyom, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang dan diikuti oleh Ibu hamil yang ada di Desa Jatiroyom. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 8 peserta ibu hamil dan 2 perwakilan anggota PKK.

Acara dimulai dengan pemberian materi tentang kehamilan oleh Ibu Ita selaku Bidan Desa dan penimbangan ibu hamil serta pengecekan kondisi kesehatan ibu hamil.

blank
Edukasi tanaman sehat sebagai penambah zat besi oleh Viona Mayasari

Setelah kegiatan dari Bidan selesai, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Viona Mayasari, mahasiswa Prodi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Undip mengenai penanaman tanaman sehat di pekarangan rumah.
Materi yang disampaikan mengenai pengertian tanaman sehat anti anemia beserta kegunaanya sebagai pencegah anemia pada ibu hamil.

Penjelasan singkat mengenai anemia pada ibu hamil dan dampak bahayanya untuk ibu hamil dan bayi kemudian materi yang terakhir yaitu penjelasan mengenai budidaya tanaman kangkung sebagai salah satu sayuran yang kaya akan zat besi.

Acara selanjutnya yaitu penjelasan mengenai langkah penanaman tanaman kangkung dengan media tanam polybag sehingga dapat diletakkan di pekarangan rumah. Beberapa tanaman yang kaya zat besi antara lain kangkung, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan.

Mengajarkan masyarakat, terutama ibu hamil dan anak-anak, tentang manfaat makanan kaya zat besi dan cara menanam serta mengolahnya dapat membantu meningkatkan asupan zat besi dalam makanan sehari-hari.

Dalam usaha mengatasi anemia melalui edukasi penanaman tanaman sehat, program-program edukasi dapat diimplementasikan di berbagai tingkatan.

Kegiatan ini bisa termasuk lokakarya dan pelatihan bagi ibu hamil dan keluarga, di mana mereka dapat belajar tentang pentingnya makanan kaya zat besi dan bagaimana menanamnya di pekarangan atau lahan pertanian kecil.

Hadepe – Viona Mayasari
Prodi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Undip