blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, pentingnya peningkatkan literasi anak bangsa di berbagai bidang harus segera dilakukan. Hal ini dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Nasional menjadi lebih baik.

”Peningkatan literasi itu tidak sekadar bisa membaca. Namun lebih dari itu, juga harus memahami apa makna lebih jauh dari apa yang dibaca, sehingga mendorong kemampuannya untuk berpikir,” kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/8/2023).

Pada pertengahan Juni lalu, Komisi X DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Ketua The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), yang membahas indikator pendidikan, berupa skor Programme for International Student Assessment (PISA), yang diperoleh Indonesia pada 2018 lalu.

BACA JUGA: Perkawinan Anak di Jateng Capai 11.366 Kasus, Gencarkan Program Jo Kawin Bocah

Tes PISA digelar setiap tiga tahun sekali. Seharusnya hasil tes PISA terbaru pada 2021, tetapi karena pandemi, hasil tes PISA direncanakan diumumkan pada tahun ini.

Terakhir, tes PISA yang diperoleh Indonesia pada 2018, menempatkan Indonesia di urutan 74 untuk tes literasi, urutan 73 untuk matematika, dan urutan 71 untuk sains dari 79 negara yang mengikuti tes.

Perolehan skor itu menunjukkan, pendidikan Indonesia secara umum masih belum berhasil membentuk peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik. Bahkan pada tingkat ASEAN, skor PISA Indonesia berada di bawah Malaysia dan Brunei Darussalam.

BACA JUGA: Peretas Handphone Kapolda Jateng Ternyata Tak Tamat SD, Raup Keuntungan hingga 1,5 M

”Peningkatan literasi di berbagai bidang, merupakan kunci kemajuan bangsa. Dan hal itu bisa diwujudkan, melalui kualitas pendidikan yang baik,” ungkapnya.

Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, melainkan melibatkan banyak aspek.

Dalam upayanya itu, tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini, salah satu faktor pentingnya adalah peran guru dalam membentuk kualitas pendidikan yang baik.

BACA JUGA: Diawali Penyiraman Air Kendi, Gubernur Luncurkan Bus Trans Wonogiri

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, peningkatan kualifikasi, pendidikan yang berkelanjutan, dan dukungan yang memadai bagi guru, menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas.

”Selain itu, masih diperlukan berbagai perbaikan infrastruktur ringan maupun berat, yang jumlahnya masih terbilang besar,” imbuhnya.

Upaya perbaikan kualitas guru, ujar Rerie, harus dilakukan sejak dari pola rekruitmen pertama menjadi calon guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

BACA JUGA: Mahasiswa KKN Unissula Disambut Kepala Desa Peron Sukorejo

Sejumlah LPTK pun, tambahnya, harus dievaluasi, agar memenuhi standar kelayakan dalam menyelenggarakan sekolah guru.

Masa depan pendidikan Indonesia, tegas Rerie, terletak pada upaya bersama untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan memberdayakan.

”Dengan begitu, Indonesia dapat membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global, dan membangun masa depan yang lebih baik,” tandasnya.

Riyan