blank
Kegiatan Edukasi Mengenai Pengemasan Sabun Cuci Piring Untuk Menambah Nilai Jual. Foto: Dokumen Tim KKN

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Periode 2022/2023 yang berlokasi di Desa Puron, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo berkreasi melakukan edukasi mengenai cara pengemasan produk sabun cuci piring karya Ibu-Ibu PKK UP2K di Desa Puron, Kecamatan Bulu, Senin (31/07/2023).

Desa puron merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bulu, Kabuoaten Sukoharjo. Desa ini memiliki berbagai potensi yang ada didalamnya, salah satunya adalah UMKM yang sedang berkembang di Desa Puron.

Saat ini tengah dikembangkan produk UMKM karya Ibu-Ibu PKK UP2K Desa Puron, Namun dalam proses pengemasan dan pemasarannya masih belum memperhatikan aspek desain yang kreatif, inovatif serta menarik perhatian konsumen.

Dalam observasi yang dilakukan, proses pengemasan sabun cuci piring masih menggunakan botol yang pada umumnya yang kurang menarik perhatian pembeli serta desain logo yang digunakan belum memperhatikan aspek desain sehingga tidak memenuhi aspek fungsi kemasan produk yang baik dan benar.

Tidak hanya itu, proses pengemasan belum menggunakan penutup pelindung pada tutup botol sehingga terkadang botol dapat bocor jika tidak ditutup dengan rapat. Maka dari itu, mahasiswa Universitas Diponegoro I Kadek Candra Parmana Wiguna dari program studi S-1 Teknik Industri memiliki solusi alternatif.

blank
Penyerahan poster, produk sabun cuci piring, dan mini poster ‘risk assesment’. Foto: dokumen tim KKN Undip

“Solusi alternatif yang diberikan tidak hanya mengenai pengemasan produk yang unik dan kreatif, tetapi juga mementingkan aspek K3, yaitu kesehatan, keselamatan dan kerja untuk keamanan bersama, serta menambah nilai jual produk,” tuturnya.

Program tersebut dilaksanakan pukul 13.00 – 15.00 WIB di posko KKN TIM II UNDIP dengan menghadirkan Ibu-Ibu PKK di Desa Puron berjumlah 10 orang. Pada kegiatan tersebut, Ibu-Ibu PKK mendapatkan materi terkait edukasi kemasan yang baik berupa fungsi kemasan, elemen utama pada grafis kemasan, aspek yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan desain kemasan yang lebih baik, pentingnya K3 (Kesehatan, Keselamatan, dan Kerja), dan faktor penyebab kecelakaan kerja jika K3 tidak diterapkan.

Kemudian setelah dilakukan pemaparan, diberikan poster terkait desain produk dan pemberian mini poster terkait tahapan dalam Risk Assesment dalam mendesain produk kemasan sabun cuci piring.

Kegiatan berjalan dengan lancar dan optimal, dimana para Ibu-Ibu PKK Desa Puron sangat antusias dalam berpartisipasi untuk memahami materi yang disampaikan.

Harapannya dengan adanya pemberian edukasi ini akan menambahkan semangat kreatifitas Ibu-Ibu PKK dalam memasarkan produk sehingga dapat menambahkan nilai jual produk ketika dipasarkan ke masyarakat umum.

Candra