SEMARANG (SUARABARU.ID) – Walaupun peringatan hari koperasi di Indonesia sudah lebih dari setengah abad, namun masih banyak pekerjaan rumah (PR) untuk gerakan koperasi, khususnya yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Tengah H Setia Budi Wibowo kepada Wartawan di Semarang, Selasa (1/8/2023).
Karena menurut Bowo, sapaan akrabnya, gerakan koperasi masih belum menyatu dan masih belum solid serta belum maksimal dalam berkoperasi. Walaupun pada peringatan hari koperasi ke 76 tahun 2023 ini lebih semarak dan berjalan luar biasa, sebab Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah menyatu dalam sebuah kepanitiaan Harkop dengan Dekopinwil Jateng.
“Peringatan Hari Koperasi Ke-76 kemarin sudah luar biasa dan lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun tetap masih menyisakan PR bagi gerakan koperasi di Jawa Tengah khususnya. Agar ke depan bisa lebih maksimal dan perlu ditingkatkan semangatnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Bowo, diharapkan tahun depan (tahun 2024) agar bisa lebih meriah dan semua kalangan lebih bisa aktif dalam berpartisipasi.
“Harkop tahun depan harus lebih meriah dan semua kalangan harus lebih aktif dan terlibat, sehingga nuansa hari koperasi akan lebih guyup menyatu, sehingga akan mempunyai greget dampak yang lebih,” harapnya memberikan semangat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Peringatan Hari Koperasi Ke-76, yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Aloon-aloon Bung Karno Ungaran, Kabupaten Semarang dipadati antusiasme masyarakat, pengunjung yang hadir mencapai 500 lebih tiap hari selama penyelenggaraan, selama tiga hari mulai Jumat (21/7/2023) hingga hari Minggu (23/7/2023).
“Puncak peringatan Hari Koperasi Ke 76 Provinsi Jawa Tengah, kita ada Bazaar, pameran selama tiga hari, yang diikuti dari Koperasi, UMKM dan juga kuliner sebanyak 60 stan. Setiap hari lebih dari 500 orang pengunjung,” jelas Ketua Panitia Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-76 Jawa Tengah Andang Wahyu Triyanto, Minggu sore (23/7/2023).
Sehingga, lanjutnya, banyak peserta stand yang merasa kewalahan melayani pesanan dari pengunjung, bahkan sampai beberapa stand harus mengambil kembali produk dari daerahnya dan langsung diborong oleh pengunjung, masyarakat sekitar.
“Ini merupakan satu hal yang positif, karena peningkatan daya beli masyarakat tinggi. Transaksi selama 3 hari, perkiraan sementara sekitar Rp 4 miliar,” ungkap anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Sedang stand, imbuhnya, berasal dari 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah dengan penilaian stand yang terbaik berasal dari Banyumas, Cilacap dan Brebes.
“Ke depan kami berharap, puncak peringatan Hari Koperasi (Jawa Tengah) dapat dilaksanakan di daerah, tidak di ibukota provinsi. Untuk menjadi daya ungkit perekonomian di daerah, juga perkembangan koperasi di daerah,” imbuhnya.
Absa