“Jangan menyerah, tetap semangat. Selama masih muda, masih kuat. Harus tetap semangat untuk mencoba lagi,” jelas Teguh.

Seorang peserta bernama Yoga menangis setelah pencapaian tes ketahanan fisik. Pencapaiannya mengikuti kegiatan tes ketahanan fisik ini berhasil.

Para peserta lari sebagai syarat ujian ketahanan fisik. Foto: Tya Wiedya

Baca juga 299 Peserta Seleksi Magang ke Jepang Ikuti Tes Matematika, Apa Pesan Bupati Grobogan?

“Dan tinggal wawancara besok, semoga saya lolos. Bisa mewujudkan mimpi saya bahagiakan orang tua,” ujar Yoga, peserta asal Sukoharjo.

Yoga tidak menyangka semua hasil jerih payahnya bangun subuh hingga sampai ke Stadion Krida Bhakti pada pukul 05.30 WIB membawanya lolos ke tes ketahanan fisik.

“Bangun subuh, salat subuh, lalu berangkat ke sini. Semua saya lewati demi cita-cita berangkat ke Jepang,” ujarnya.

Dari Kuningan

Sementara itu, Nur Wijaya yang merupakan pimpinan LPK BKJ di Kuningan, Cirebon, Jawa Barat, datang jauh-jauh ke Grobogan untuk mengantarkan anak didiknya ke tes seleksi daerah pemagangan ke Jepang.

“Proses rekruitmennya berjalan profesional. Untuk persiapan kami mendidik siswa tersebut dua bulan. Dan ketika mereka sudah di tempat seleksi, mereka benar-benar siap,” ujar Nur Wijaya.

Baca juga 350 Calon Peserta Magang Jepang Antre Daftar Ulang di BLK Grobogan

Kadisnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo mengatakan proses rekruitmen pemagangan ke Jepang ini memang sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Hal itu memang yang dipersyaratkan dalam kerja sama antara Kemenaker RI dengan IM Jepang.

Termasuk pada tes ketahanan fisik ini yang memang harus dilakukan peserta agar tidak culture shock saat sampai di Jepang ini.

“Budaya kinerja di Jepang beda dengan di Indonesia. Karena itu, tes ketahanan fisik adalah tahapan yang harus dilakukan peserta agar bisa beradaptasi sejak dini dengan kinerja industri di Jepang nanti,” tutup Teguh.

Teguh menjelaskan, dari 248 peserta ini yang lolos tes ketahanan fisik ini ada 169 orang dan berhak ikut tes wawancara.

Tya Wiedya