Tukar menukar cinderamata antar Pemkab Wonosobo dan Barito Selatan. Foto : SB/dok Diskominfo

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dinilai cukup baik dan berhasil dalam program Food Estate dan pengolahan sampah, Pemkab Wonosobo menerima kunjungan dan studi komparatif dari Pemkab Barito Selatan di Ruang Perundingan Pendopo Bupati.

Bupati Afif Nurhidayat mengapresiasi atas kunjungan dan studi komparatif dari Pemkab Barito Selatan. Terkait sampah masih menjadi fokus dominan di semua daerah manapun. Karena tata kelola penanganan sampah butuh kesadaran masyarakat secara langsung. Butuh waktu lama untuk membangun kesadaran yang tumbuh dari lingkungan.

“Ahamdulilah saya bersyukur mendapat kunjungan Pj Bupati Barito Selatan yang merupakan Direktur EKPKD Kemendagri RI. Terimavkasih atas kunjungannya melihat dari dekat program kegiatan khususnya pengolahan sampah di Wonosobo dan food estate,” katanya.

Menurut Afif, Food e Estate sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya prodak hasil pertanian. Sebagai daerah pegunungan, warga setempat juga banyak mengandalkan topangan ekonomi dari sektor pertanian.

Dikatakan, persoalan sampah memang menjadi permasalahan yang cukup mendasar. Maka perlu dilakukan secara baik dan terpadu agar memberikan manfaat pada masyarakat. Baik pada segi kesehatan, ekonomi maupun dampak lingkungan.

“Jadi ibu-ibu PKK di Prajuritan Bawah begitu gesit meliat sampah kok berserakan. Mereka kumpulkan di Bank Sampah. Sampah dipilah mana yang bermanfaat mana yang bisa didaur ulang. Luar biasa dan ini sudah menjadi tempat edukasi,” ucapnya.

Namun, kata Afif, mereplikasi hal itu, ke wilayah-wilayah lain tidak gampang. Tapi paling tidak ini spiritnya dari Pemkab Barito Selatan akan menjadikan penyemangat dari temen-temen agar di wilayah lain bisa dijadikan contoh.

Bupati berharap dengan berlangsungnya kunjungan kerja terserbut memberikan dampak positif untuk kedua wilayah. Edukasi kepada petani bisa memberikan pengetahuan tambahan mengenai food estate.

Food Estate

Bupati Wonosobo dan Pj Bupati Barito Selatan foto bersama. Foto : SB/dok Diskominfo

“Adapun tata kelola penanganan sampah akan mengedukasi masyarakat secara umum pentingnya kesadaran terhadap lingkungan masing-masing,” paparnya.

Dijelaskan Afif, Pemkab Wonosobo dipilih oleh Kementerian Pertanian RI pada tahun 2021 menjadi wilayah percontohan program food estate hortikultura. Sebuah program budidaya tanaman hortikultura dengan konsep pertanian sebagai sistem industrial berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, modal, organisasi dan manajemen modern.

“Food Estate di Wonosobo merupakan program prioritas yang mengembangkan kentang, bawang merah, bawang putih dan cabai. Terbukti cabai dari Wonosobo mampu membantu menstabilisasi harga cabai nasional pada tahun 2022 lalu.

Sementara itu, Pj Bupati Barito Selatan Deddy Winarwan menyampaikan, dengan kunjungan ini diharapkan dapat membawa kemajuan perekonomian bagi para petani di Barito Selatan, dengan saling berbagi strategi dalam pengembangan potensi yang ada diwilayah masing-masing.

Pasalnya, keberhasilan program Food Estate memerlukan sinergitas program antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan masyarakat, termasuk didalamnya kerjasama antar daerah.

Inovasi kebijakan yang akan dipelajari di Wonosobo adalah Bank Sampah yang mengelola sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kami akan berkunjung dan meninjau Bank sampah “Berkah Mulia” di Desa Wulungsari Kecamatan Selomerto yang telah dinobatkan sebagai Bank Sampah Terinovatif dan Inspiratif oleh Pemkab Wonosobo tahun 2021,” ungkap Deddy.

Melalui kunjungan ini, ungkap Dedy, selain akan menambah wawasan terkait pengolahan sampah dan pertanian, diharapkan juga akan mempereat jalinan silaturahmi antara dua daerah, dan tentunya ke depan tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan kerjasama lebih lanjut.

Muharno Zarka