Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi pejabat terkait dan mahasiswa UMP serta UMNU Kebumen, Selasa 25/7.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 665 mahasiswa dari dua perguruan tinggi sejak Selasa (25/7) menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabapaten Kebumen.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memimpin langsung Apel Penerimaan Mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Universitas Maarif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, di halaman Gedung Setda.

Mahasiswa KKN dari UMP tersebut diserahterimakan langsung oleh Wakil Rektor 1 UMP Aman Suyadi Suyadi . Sedangkan Rektor UMNU Kebumen Imam Satibi Rektor UMNU Kebumen juga simbolis menyerahkan kepada Bupati Kebumen.

Dari total 665 mahasiswa yang bakal melaksanakan kegiatan KKN di Kebumen, di antaranya 379 dari UMP, dan 286 dari UMNU. Bahkan ada sebanyak 30 mahasiswa UMP yang berhasal dari Malaysia KKN di Kebumen .

Mereka akan menjalani KKN sampai awal September 2023 yang disebar di Kecamatan Sadang, Karanggayam, Karangsambung, Alian, dan Kuwarasan.

Bupati Arif Sugiyanto menjadi pembina apel penerimaan mahasiswa KKN UMP dan UMNU Kebumen, Selasa 25/7.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Bupati dalam sambutannya mengatakan, kedatangan mahasiswa KKN UMP dan UMNU Kebumen akan sangat membantu masyarakat agar sumber daya manusianya bisa lebih baik lagi.

“Ini menjadi kesempatan yang baik bagi saya karena bisa menerima mahasiswa KKN dari UMP dan UMNU untuk mengabdikan dirinya dengan membantu memberdayakan lingkungan sekitar, tentunya dengan kreativitas dan ilmu terapan yang mereka miliki,”ujar Arif Sugiyanto.

Bupati juga menyambut baik adanya 30 mahasiswa UMP yang berasal dari Malaysia. Kehadiran mereka di Kebumen, tentu dapat memberikan warna baru serta pengalaman yang berarti.”Dengan kehadiran mereka, harapannya nama baik Kebumen bisa sampai ke warga Malaysia,”terang dia.

Bupati menuturkan, Kebumen punya banyak sumber daya alam yang bisa dikelola dengan baik. Alamnya indah, banyak pegunungan dan garis pantai sepanjang 57 km. Dia berharap para mahasiswa bisa berkolaborasi menciptakan sesuatu yang baru untuk kemajuan masyarakat.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan memang dituntut untuk bisa memberikan kreasi dan inovasi untuk kemajuan masyarakat, dan inilah saat kalian dilatih untuk belajar bagaimana menerapkan ilmua kalian, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat,”jelasnya.

Komper Wardopo