Sekolah Kebhinekaan
Sebanyak 46 pemuda lintas agama di Kota Magelang selama dua tahap yakni 22-23 Juli dan 6 Agustus mendatang, mengikuti Sekolah Kebhinekaan yang dilaksanakan oleh Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu. Foto: W.Cahyono .

MAGELANG |(SUARABARU.ID)- Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu menggelar Sekolah Kebhinekaan dan diikuti  46 pemuda lintas agama di Kota Magelang.

Ke-46 peserta tersebut terdiri atas  19 orang dari agama Islam,15 orang beragama Katolik, sembilan orang beragama Kristen, tiga orang dari Aliran Kepercayaan  dan seorang dari agama Buddha.

“Sesuai tema yang diambil pada kegiatan tersebut yakni ‘Pemilu Itu Sementara, Tetapi Persaudaraan Selamanya,’ kami berharap pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang tidak mengorbankan persaudaraan antarsesama manusia,” kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu, Romo Chistophorus Sutrasno Purwanto Pr kepada wartawan, Sabtu ( 22/7/2023) sore.

Romo Sutrasno mengatakan,kegiatan tersebut dilaksanakan dengan  adanya kekhawatiran masyarakat adanya intoleransi  yang dapat memecah belah  pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, menjelang pelaksanaan pemilu biasanya banyak buzzer-buzzer yang saling menjatuhkan.

Menurutnya, pluralitas dalam berbagai  segi, baik suku, agama, keyakinan, politik dan pandangan politik,  jangan sampai memecah persaudaraan antarsesama atau antarumat beragama yang selama ini sudah terjalin cukup indah.

Ia menambahkan, pihaknya berharap  setelah selesai mengikuti Sekolah Kebhinekaan, para kaum muda dari lintas agama di Kota Magelang tersebut  bisa membuat informasi  yang kreatif melalui media sosial. Adapun isi dari informasi tersebut berupa penyadaran persaudaraan antarlintas agama, antarkelompok tetap harus dijaga.

“Setelah itu, para peserta diminta untuk membuat  konten (informasi  yang kreatif) melalui media sosial,”katanya.

Ia menambahkan, kegiatan Sekolah Kebhinekaan tersebut berbeda dengan sekolah-sekolah formal yang ada. Melainkan, pada kegiatan tersebut, dari para narasumber akan mengajak peserta  untuk membagikan pengalaman-pengalaman yang terjadi tentang penyadaran permasalahan yang terjadi di lingkungan masing-masing. Selain itu, juga para peserta dapat memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang, Sofia Nur mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang mengancam disintegrasi bangsa, khususnya menjelang Pemilu 2024.

“Dengan adanya kegiatan seperti yang diinisasi Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu bisa menggugah  generasi muda untuk menciptakan  hubungan yang persaudaraan lebih  indah dan tetap bersatu menjelang Pemilu 2024 mendatang,” katanya. W. Cahyono