MAGELANG |(SUARABARU.ID)- Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu menggelar Sekolah Kebhinekaan dan diikuti 46 pemuda lintas agama di Kota Magelang.
Ke-46 peserta tersebut terdiri atas 19 orang dari agama Islam,15 orang beragama Katolik, sembilan orang beragama Kristen, tiga orang dari Aliran Kepercayaan dan seorang dari agama Buddha.
“Sesuai tema yang diambil pada kegiatan tersebut yakni ‘Pemilu Itu Sementara, Tetapi Persaudaraan Selamanya,’ kami berharap pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang tidak mengorbankan persaudaraan antarsesama manusia,” kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu, Romo Chistophorus Sutrasno Purwanto Pr kepada wartawan, Sabtu ( 22/7/2023) sore.
Romo Sutrasno mengatakan,kegiatan tersebut dilaksanakan dengan adanya kekhawatiran masyarakat adanya intoleransi yang dapat memecah belah pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, menjelang pelaksanaan pemilu biasanya banyak buzzer-buzzer yang saling menjatuhkan.
Menurutnya, pluralitas dalam berbagai segi, baik suku, agama, keyakinan, politik dan pandangan politik, jangan sampai memecah persaudaraan antarsesama atau antarumat beragama yang selama ini sudah terjalin cukup indah.
Ia menambahkan, pihaknya berharap setelah selesai mengikuti Sekolah Kebhinekaan, para kaum muda dari lintas agama di Kota Magelang tersebut bisa membuat informasi yang kreatif melalui media sosial. Adapun isi dari informasi tersebut berupa penyadaran persaudaraan antarlintas agama, antarkelompok tetap harus dijaga.
“Setelah itu, para peserta diminta untuk membuat konten (informasi yang kreatif) melalui media sosial,”katanya.
Ia menambahkan, kegiatan Sekolah Kebhinekaan tersebut berbeda dengan sekolah-sekolah formal yang ada. Melainkan, pada kegiatan tersebut, dari para narasumber akan mengajak peserta untuk membagikan pengalaman-pengalaman yang terjadi tentang penyadaran permasalahan yang terjadi di lingkungan masing-masing. Selain itu, juga para peserta dapat memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang, Sofia Nur mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang mengancam disintegrasi bangsa, khususnya menjelang Pemilu 2024.
“Dengan adanya kegiatan seperti yang diinisasi Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu bisa menggugah generasi muda untuk menciptakan hubungan yang persaudaraan lebih indah dan tetap bersatu menjelang Pemilu 2024 mendatang,” katanya. W. Cahyono