blank
Para perempuan ini membawa tumpeng di atas kepalanya (nyunggi). Ribuan tumpeng disediakan untuk kirab Suran di lereng Merbabu ini. Foto: W. Cahyono

MEMASUKI bulan Hijriah Muharam 1445 atau tahun baru Jawa 1 Sura 1957 pada hari Rabu 19 Julim 2023, sebagian masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah  menggelar berbagai acara menyambut tahun baru ini.

Seperti yang dilakukan masyarakat di lereng Gunung Merbabu, tepatnya di tiga dusun di Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Mereka menggelar kirab 1.000 tumpeng dan melaksanakan doa bersama di Pertapaan Suro Gendero.

“Eyang Suro Gendero ini diyakini oleh masyarakat Desa Ngablak sebagai salah satu prajurit Pangeran Diponegoro yang dimakamkan di Dusun Sowanan, Desa Ngablak,” kata salah satu tokoh masyarakat Desa Ngablak, Mul Budi Santoso.

Mul Budi Santoso yang juga selaku Ketua Harian Komite Seni Budaya Nusantara Magelang juga mengapresiasi kegiatan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngablak ini. Ia juga berharap, kegiatan tersebut dapat terus dilaksanakan sehingga tetap lestari  dan bisa mendukung dunia pariwisata di Kabupaten Magelang.

Mul Budi menambahkan, kegiatan “

blank
Ketua Harian Komite Seni Budaya Nusantara Kabupaten Magelang, Mul Budi Santoso. Foto: W. Cahyono

Suran 1.000 Tumpeng” yang dilaksanakan masyarakat tiga dusun di Desa Ngablak tersebut, merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan.

“Selain itu, kegiatan tersebutni juga merupakan simbol dari toleransi antarumat beragama di Desa Ngablak. Yakni dengan dilaksanakna doa  bersama dari dua agama yang berbeda, tetapi mempunyai  satu tujuan agar diberi keselamatan,” ujarnya.