JEPARA (SUARABARU.ID) – Aktivis lingkungan hidup Karimunjawa yang yang tergabung Lingkar Juang Karimunjawa (LINGKAR) menyayangkan lambatnya penanganan tambak udang intensif Karimunjawa oleh para pemangku kepentingan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yarhannudin, Sekretaris Lingkar Juang Karimunjawa (LINGKAR) kepada SUARABARU.ID Sabtu (15/7-2023) menanggapi masih sajanya adanya aktivitas tambak untuk membangun faslitas pendukung. “Oleh sebab itu kami berharap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk turun tangan,” pintanya
“Sepertinya ada pembiaran hingga aktivitas petambak terus saja berjalan termasuk pemasangan pipa inlet ke kewasan perairan Taman Nasional Karimunjawa,” ujar Yarhannudin. Bahkan pengambilan air dari kawasan ini panjang pipanya mencapai 600 – 700 m, tambah aktivis yang akrab disapa Ambon.
Ia juga menjelaskan, pada minggu ini dan minggu sebelumnya berdasarkan pengamatan aktivis Lingkar Juang Karimunjawa masih ada truk-truk yang mengangkut pipa (inlet) untuk mengambil air laut untuk tambak dari kawasasan perairan Taman Nasional Laut Kartimunjawa. “Ada penambahan perpanjangan pipa/inlet tambak di wilayah Cikmas dan Alang-Alang,” terangnya
Sementara itu, menurut sumber yang layak dipercaya, tambak milik M, yang telah diperingatkan oleh Balai Taman Nasional Laut Karimunjawa masih saja menampakkan aktivitasnya dengan membangun fasilitas pendukung seperti gudang dan ruang pekerja. Sementara pemasangan pipa inlet sudah selesai dilakukan.
Hadepe