SEMARANG (SUARABARU.ID) – Muktamar Muhammadiyah Kota Semarang ke-48 akhirnya mengukuhkan kepengurusan baru untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah periode 2022 – 2027.
Bertempat di Gedung Balaikota Semarang, Minggu (9/7/2023), hasil musyawarah daerah (Musda) menetapkan dan mengukuhkan 16 orang pengurus baru untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan 22 orang pengurus baru untuk Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Jumari Al-Ngluwari, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jateng, Sri Gunarsi, serta Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Hadir pula Anggota DPRD Jateng, Agung Budi Margono, Anggota DPRD Kota Semarang, Joko Santoso, serta jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Semarang berikut beberapa tamu undangan lainnya.
Walikota Semarang dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya pengukuhan pengurus baru PD Muhammadiyah dan PD Aisyiyah untuk periode 2022-2027.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Semarang, saya mengapresiasi dan mengucapkan selamat dan sukses kepada para Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang yang baru saja dikukuhkan, semoga amanah yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik dan membawa keberkahan untuk organisasi, umat dan bangsa,” kata Walikota Semarang yang biasa disapa Mbak Ita ini.
Pengukuhan tersebut, lanjut Mbak Ita merupakan salah satu kegiatan yang strategis untuk eksistensi dan kemajuan organisasi untuk berlanjut kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang. Dirinya yakin, pengurus PD Muhammadiyah dan PD Aisyiyah yang baru saja dikukuhkan dapat memajukan Kota Semarang.
“Saya yakin pengurus baru ini akan dapat memajukan Kota Semarang. Kami dari Pemkot Kota Semarang di tahun 2022 lalu telah mendapatkan support dari Muhammadiyah, dan tentu berlanjut di tahun 2023 ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Semarang, Fahrurozi, mengungkapkan, pengukuhan pengurus baru ini sebagai upaya peneguhan motivasi dan menyiapkan anggota pimpinan dalam mengemban amanah Musyda lima tahun ke depan.
Senada dengan Fahrurozi, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Jumari, dalam sambutannya mengungkapkan Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan gerakan Islam yang membawa dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan gerakan tajdid.
“Muhammadiyah Aisyiyah ini adalah gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan gerakan tajdid. Bukan gerakan politik, meskipun punya efek politik sebagai bonus semata,” katanya.
Tak hanya itu saja, Jumari juga menegaskan ajakan untuk menjaga identitas persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan gerakan tajdid serta mengamanahkan spirit Al Baqarah ayat 286: lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat.
“Ini spirit kita supaya ridho atas takdir dan beban yang diberikan Allah kepada kita. Pesan tersebut mengisyaratkan ketika menjadi pemimpin harus Ridho karena Allah, yang didasari penuh dengan syukur dan ikhlas berjuang dalam persyarikatan Muhammadiyah,” pungkasnya.
Hery Priyono