Pemukulan gong oleh Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dalam acara Seminar Nasional dan Call for Paper Dies Natalis ke-24 FPsi UKSW, Selasa (04-07-2023). Foto: Humas UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka membuka rangkaian Dies Natalis ke-24, Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar acara Seminar Nasional dan Call for Paper, Selasa (04/07/2023) di Balairung Universitas.

Dalam sambutannya, Dekan FPsi Dr. Sri Aryanti Kristianingsih, S.Psi., M.Si, M.H., Psikolog., mengatakan bahwa FPsi memiliki visi pada tahun 2025 akan menjadi pusat keunggulan atau center of excellent di Indonesia dalam pengembangan ilmu psikologi dengan pendekatan lintas budaya guna membentuk minoritas yang berdaya cipta. Oleh karena itu, Dies Natalis tahun ini mengangkat tema “Tantangan Psikologi di Masa Depan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika”.

“Untuk mencapai hal tersebut Fakultas Psikologi melakukan Tri Dharma perguruan tinggi dengan diarahkan pada pendekatan Psikologi Lintas Budaya. Di samping itu, Psikologi Lintas Budaya juga menguji berbagai pengetahuan dalam mempelajari orang-orang dari berbeda budaya,” ungkapnya.

Menjaga persatuan

Dalam kesempatan ini, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si.,Ak., mengungkapkan rasa bangganya atas capaian yang  diperoleh Fakultas Psikologi di usia 24 tahun ini. Salah satu capaian tersebut adalah seluruh program studi (prodi) telah terakreditasi A.

Rektor Intiyas juga menyambut baik tema Dies Natalis ke-24 FPsi karena berkaitan dengan proses sejarah dari hakikat Satya Wacana yang merupakan kampus Indonesia Mini.

Rektor Intiyas berpesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan melalui berbagai aktivitas yang dijalankan oleh Fakultas Psikologi. “Saya berharap dari Fakultas Psikologi lahir riset-riset yang menjadi unggulan UKSW, yang tidak hanya lintas budaya tetapi juga lintas pendekatan,” ungkapnya.

Pemaparan materi oleh dua pembicara dalam acara seminar nasional Dies Natalis ke-24 FPsi UKSW, Selasa (04-07-2023). Fot: Humas UKSW

Lebih lanjut ditegaskannya riset unggulan dapat dicapai melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni integrasi penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat.

Ditambahkan, Ketua Panitia Dies Natalis ke-24 FPsi Emmanuel Satyo Yuwono, S.Psi., M.Hum., menyebutkan pelaksanaan seminar nasional dan call for paper merupakan salah satu wujud yang dilakukan untuk mencapai visi FPsi tersebut.

“Harapannya berdasarkan tema Dies Natalis tahun ini, mahasiswa semakin peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar mereka tidak menjadi manusia yang individualis,” ungkapnya.

Seminar nasional

Kegiatan seminar hari ini bertajuk “Penelitian Psikologi Lintas Budaya di Indonesia: Tantangan dan Peluang” dan diikuti oleh tiga ratus lima puluh peserta.

Dalam seminar hari ini, dihadirkan dua narasumber mengupas tentang strategi dan metode penelitian untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan Psikologi Lintas Budaya.

Mereka adalah Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph. D., Psikolog selaku Ketua Korps Pegawai (KORPAGAMA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dr. Joevarian Hudiyana Dosen selaku Sekretaris Program Studi Magister Sains Psikologi Universitas Indonesia.

Prof. Koentjoro dalam paparannya mengupas tuntas bagaimana mengenal penelitian Psikologi Lintas Budaya. Dosen Fakultas Psikologi UGM tersebut menyebutkan empat syarat jika ingin belajar tentang Psikologi Lintas Budaya yang menyangkut profesionalisme.

“Dari pengalaman saya terdapat syarat yang harus dimiliki oleh profesionalisme yaitu berani menghadapi objek, berani menanggung risiko dan berani menceritakan tindakan yang dilakukan pada orang terdekat. Kemudian yang terakhir berani menanggung resiko,” paparnya.

Sementara itu, Dr. Joevarian menerangkan tren dalam penelitian Psikologi Lintas Budaya. Chief editor pada Jurnal Psikologi Sosial tersebut juga menegaskan bahwa penting setiap orang melihat kesamaan bahkan perbedaan dari Psikologi Budaya dengan Psikologi Lintas Budaya.

Menurutnya terdapat tiga tren tentang penelitian Psikologi Lintas Budaya. Pertama perhatian terhadap pendekatan biologis, kedua perhatian terhadap masyarakat non weird yaitu penelitian yang tidak hanya melihat dari psikologi budaya barat saja melainkan secara menyeluruh. Lalu yang ketiga mengukur invariansi budaya melalui sebuah penelitian.

Selain kegiatan seminar nasional dan call for paper, rangkaian Dies Natalis ke-24 FPsi akan dilanjutkan pada hari Kamis (06/07/2023) dengan kegiatan Jalan Santai Psikologi, Ziarah Makam Keluarga FPsi dan Alumni Berbagi.

Sebagai puncak kegiatan, akan diadakan Ibadah Syukur pada Jumat (07/07/2023) di Balairung Universitas dilayani oleh Pdt. Indrianto Adiatmo, S.Pd., M.Min., dari Gereja Kristen Jawa Dagen Palur.

UKSW-wied