Jamnas Sekami
Dengan memakai pakaian adat dari masing-masing daerah, para anak dan remaja Katolik se- Indonesia saat persiapan pembukaan Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (Jamnas Sekami) di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.foto:W.Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Sebanyak  961 anak dan remaja dari 35 keuskupan di Indonesia mengikuti Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (Jamnas Sekami) akan diajak mengunjungi sejumlah tempat ibadah di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang.Kunjungan ke tempat-tempat ibadah lain tersebut dalam rangka memaknai  kebinekaan.

“ Mereka diajak mengunjungi -10 tempat yang  telah ditentukan, yakni  Pura Wira Bhuana di Kompleks Akmil Magelang, Klenteng Hok Ang Kiong Muntilan, GKJ Magelang. Selain itu juga ke Ponpes Nurul Falah di Muntilan, Museum Misi Pusat Animasi Misioner Muntilan dan Griya Vipassana Avalokitesvara, Bojong, Mendut, Mungkid” kata Ketua Panitia Pengarah Jamnas Sekami, Romo P Junarto Timbang kepada wartawan di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa ( 4/7/2023)

Romo Junarto mengatakan, selain akan berkunjung ke tempat-tempat ibadah agama tersebut, para peserta juga akan diajak berkunjung ke Komunitas Tuk Mancur di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang,  Sanggar Bangun Budoyo di Desa Sumber, Kecamatan Dukun. Kemudian, juga akan melakukan kunjungan ke  Panti Lansia Santa Monika, Boro, Kabupaten Kulonprogo, DIY dan ke Wisma Salam di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang .

Jamnas Sekami
Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia Romo Markus Nur Widipranoto, Pr ( tengah) didampingi Ketua Panitia (OC) Jamnas Sekami Romo Fransiskus Yunarvian Dwi Putranto Pr ( kiri) dan Ketua Panitia Pengarah, Romo P Junarto Timbang saat memberikan keterangan kepada wartawan sebelum pembukaan Jamnas Sekami. Foto; W. Cahyono

Menurutnya, Janmas  Sekami ttersebut dilaksanakan selama tiga hari Selasa-Jumat ( 4-7 /7/2023)  di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Dan  diikuti 35 keuskupan  dari 37 keuskupan yang ada di  seluruh Indonesia.

“Jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 961 remaja Katolik termasuk pendamping. Juga pendamping rohani, yakni para suster, frater (imam)  dan pastor. Mereka berasal dari35 keuskupan  dari 37 keuskupan yang ada di  seluruh Indonesia,”katanya.

Ia menambahkan, Jamnas Sekami di Seminari Mertoyudan  tersebut  merupakan jamnas ketiga kalinya. Sebelumnya pada pada tahun 2013 lalu, Jamnas Sekami pertama kali dilaksanakan di Palasari Bali, Keuskupan Denpasar. Lalu, selang lima tahun kemudian, tepatnya di tahun 2018 lalu, kedua kalinya diselenggarakan Pontianak, Kalimantan Barat.

Junarto menjekaskan, Jamnas Sekami tersebut dilaksanakan dalam rangkaian  memperingati perayaan agung ulang tahun ke-180 Sekami. Selain itu, kegiatan tersebut juga  bertujuan untuk meningkatnya wawasan  para remaja katolik dan pendampingnya, tentang hakikat gereja ialah diutus untuk mewartakan sukacita Injil.

“Kegiatan tersebut juga  untuk meningkatkan rasa bangga dan bahagia pada diri remaja dan pendamping yang hidup dalam kebhinekaan. Selain itu, juga untuk mengobarkan  semangat misioner pada diri remaja dan pendamping sehingga semakin bersahabat dan terlibat untuk menjadi berkat dalam situasi apa pun,”ujarnya.

Direktur Nasional Karya Keuskupan Indonesia, Romo Markus Nur Widipranoto Pr menambahkan,  dipilihnya Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan sebagai tempat Jamnas Sekami 2023,  selain tempat tersebut sangat respentatif , juga diharapkan menjadi panggilan menjadi imam ( pastor) bagi para peserta yang datang dari seluruh Indonesia.

“Keuskupan Agung Semarang memilih lokasi pelaksanaan Jamnas Sekami ini di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan. Salah satu harapannya, bisa menjadi panggilan menjadi imam ( pastor) bagi para peserta yang datang dari seluruh Indonesia. Apalagi, panggilan menjadi imam pada beberapa tahun ini mengalami penurunan,” ujarnya.

Romo Markus Nur Widipranoto menjelaskan, selama pelaksanaan Jamnas Sekami tersebut, para peserta akan digabungkan  ke dalam kelompok-kelompok kecil. Tiap kelompok yang beranggotakan sekitar 25 orang ini akan menjalani live in bersama selama kegiatan jamnas, seperti hidup dalam sebuah keluarga.

“Kelompok ini akan disebut “bawil” atau basis wilayah, sebuah istilah yang biasa digunakan untuk pembagian kelompok tidur di Seminari Menengah Mertoyudan,”katanya. W. Cahyono