blank
Sumarlan saat berada di rumahnya di Ngarndu, Geyer, Grobogan. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) –Sumarlan, penderita obesitas asal Ngrandu, Gundih, Grobogan yang berhasil dibawa kembali dari Jakarta, akhirnya dirawat di RSUD dr Soedjati, Purwodadi, Senin 3 Juli 2023.

Sumarlan yang dalam berita-berita sebelumnya disebutkan sebagai penderita obesitas dengan berat badan 200 kg, dievakuasi dari sebuah ruko di Jakarta Pusat, dan sempat mengagetkan publik Grobogan.

Terlebih dalam berita-berita disebutkan, untuk bisa mengevakuasi Sumarlan dari dalam rumah, terpaksa harus menjebol tembok, karena pintunya tidak cukup untuk lewat.

Setelah pihak keluarga tertutup untuk tidak mau dipublikasikan, akhirnya Sumarlan berhasil dibawa petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan BPBD Grobogan ke RSUD dr Soedjati Purwodadi untuk mendapatkan perawatan intensif.

Petugas RSUD dr Soedjati Purwodadi yang telah menanti kehadiran Sumarlan langsung membantu mengevakuasi bersama para petugas lain dari mobil ambulan milik Dinas Kesehatan Grobogan ke dalam ruang IGD.

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Grobogan, dr Djatmiko WP menuturkan, Sumarlan dievakuasi dari tempat tidurnya dengan cara diangkat oleh enam orang, yakni dari BPBD Grobogan dan Dinas Kesehatan Grobogan.

Sebelum mengangkat, pihak petugas membongkar lebih dulu tembok kayu yang menutupi bagian kamar Sumarlan. Hingga kemudian, Sumarlan berhasil dievakuasi ke dalam ambulans.

“Tadi diangkat oleh enam orang, yakni petugas BPBD Grobogan dan Dinkes Grobogan untuk dimasukkan ke dalam mobil ambulan. Sudah sempat menyiapkan mobil elf tetapi ternyata diangkut dengan mobil ambulan model lama, bisa masuk,” ujar Sumarlan.

Beri Rasa Nyaman

Demi memberikan rasa nyaman, petugas dari Dinas Kesehatan Grobogan menenangkan Sumarlan agar tetap santai saat diangkat dari mobil ambulan ke brankar RSUD dr Soedjati Purwodadi.

Selain berbobot 200 kilogram, petugas memeriksa suhu tubuh Sumarlan yang tercatat 38 derajat celcius dan menderita luka di kaki.

‘’Panas tadi, suhunya 38 (derajat). Kakinya ada luka, kalau ngomong berat. Orang gemuk mungkin ya, nafasnya juga cenderung sesak. Orang gemuk kalau melakukan aktivitas sedikit sudah ngos-ngosan,” imbuhnya.

Sumarlan ditempatkan di ruang Kohort RSUD dr Soedjati Purwodadi. Beberapa kerabat Sumarlan tampak menyertainya.

Ada Penyerta

Sementara itu dr Djatmiko menjelaskan bahwa Sumarlan memiliki penyakit penyerta di tengah obesitas yang dideritanya.

Saat dikonfirmasi, dr Djatmiko menerangkan jika Sumarlan memiliki penyakit penyerta, yakni hipertensi, diabetes melitus dan juga gout (kadar asam urat tinggi). “Ada riwayat hipertensi, diabetes melitus dan gout,” jelas dr Djatmiko WP.

Menurut dr Djatmiko WP, tidak hanya Sumarlan yang menderita obesitas tersebut. Si anak juga turut menderita obesitas. Namun, anak kandungnya itu kini berdomisili di Jakarta dan hidup bersama dengan keluarganya.

Tya Wiedya