blank
Direktur RS Mardi Rahayu dr Pujianto memasang tanda peserta pelatihan Tenaga Pendamping Orang Sakit (Napos). Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – RS Mardi Rahayu Kudus kini menyiapkan puluhan tenaga terampil yang akan difungsikan untuk pendamping orang sakit. Layanan tersebut merupakan upaya RS Mardi Rahayu   mengembangkan berbagai layanan unggulan.

Layanan tersebut melengkapi berbagai layanan yang sudah  ada sebelumnya. Selain  penanganan Kecelakaan (dahulu di sebut dengan Trauma Center), RS Mardi Rahayu juga menjadikan penanganan Stroke terintegrasi yang disingkat ‘PaSTi’ sebagai layanan unggulannya.

Sebagaimana diketahui, stroke adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

Penanganan stroke terintegrasi di RS Mardi Rahayu, dimulai dari sebelum masuk rumah sakit, dengan layanan ambulans jemputan gratis, selanjutnya di rumah sakit dilakukan pelayanan medik yang siap 24 jam oleh tim gawat darurat dan para dokter spesialis saraf (oncall), pelayanan penunjang seperti CT Scan 128 slice, MRI 1,5 tesla, 8 kamar operasi, pelayanan rawat inap di unit stroke, High Dependency Nursing/HDN dan Instalasi Rawat Intensif dengan 27 tempat tidur serta unit Rehabilitasi Medik/Fisioterapi untuk mendukung proses pemulihan selama di RS.

Pada saat pulang dari rumah sakit, RS Mardi Rahayu proses penyembuhan pasien didukung dengan adanya Klub Stroke, pendampingan oleh Tenaga Pendamping Orang Sakit yang telah dilatih, Rehabilitasi Medik dan  homecare.

Pasien yang terhindar dari maut, biasanya pulang dari RS dengan membawa kecacatan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup. Oleh sebab itu, layanan stroke perlu dilakukan secara cepat, menyeluruh dan terintegrasi.

Direktur Utama RS Mardi Rahayu, dokter Pujianto menyampaikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Pendamping Orang Sakit yang telah di latih (di singkat NAPOS), Mulai 1 Juli sampai 31 Agustus 2023, RS Mardi Rahayu kembali mengadakan Pelatihan Tenaga Pendamping Orang Sakit (Napos) secara cuma-cuma.

Ditemui di sela-sela acara pelatihan tersebut, Pujianto juga menyampaikan bahwa dengan adanya program pelatihan NAPOS ini diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru di Kabupaten Kudus khususnya.

Pelatihan NAPOS angkatan ketiga ini diatur sehingga para lulusannya makin siap kerja dan terlatih dengan memberi porsi lebih lama dalam proses pemagangan di RS.

Dengan waktu pelatihan selama 2 bulan penuh, peserta selain akan mempelajari teori dan mengamati, juga mempraktekkan secara langsung pendampingan orang sakit dengan supervisi para instruktur perawat di RS Mardi Rahayu, sehingga kedepannya bukan hanya terbatas mendampingi pasien stroke, diharapkan para lulusan NAPOS mampu mendampingi pasien dengan penyakit lainnya yang membutuhkan pendampingan di rumah dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Setiap peserta Pelatihan Tenaga Pendamping Orang Sakit selain gratis biaya pelatihan senilai Rp3.000.000,00 juga mendapat uang saku, keikutsertaan BPJS Kesehatan dan keikutsertaan BP Jamsostek.

Setelah pelatihan, mulai 1 September 2023 mendatang, akan di bantu penyaluran tenaganya untuk para pasien yang membutuhkan.

Masyarakat yang membutuhkan Tenaga Pendamping Orang Sakit yang telah di latih dapat menghubungi RS Mardi Rahayu di nomor 088802530096.

Untuk layanan ini, pasien bisa memanfaatkan layanan pendampingan baik yang bersifat harian, mingguan bahkan bulanan baik menginap atau tidak.

“Untuk layanan pendamping orang sakit ini, tarifnya bervariasi antara Rp 150 ribu sampai Rp 3,5 juta tergantung jenis layanan pendampingan yang diminta. Dan dari tarif tersebut, RS Mardi Rahayu sama sekali tidak memungut biaya apapun,”paparnya.

Ali Bustomi