blank
Jaman menerima setoran rumput dari petani Jiken, di kios Tempellemahbang. Sabtu, 1 Juli 2023. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) — Untuk memenuhi kebutuhan makanan ternak di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, perlu ada usaha penyedia makanan ternak, terutama sapi dan kambing.

Warga blora yang memiliki peternakan sapi dan kambing tidak perlu mencari rerumputan yang tumbuh di perkebunan dan persawahan di sekitar kebun dan persawahan, cukup datang ke desa Tempellemahbang, depan SMA Negeri 1 Jepon.

Jaman yang sehari-harinya bekerja serabutan ini mengaku telah sepuluh tahun melakoni pekerjaan sebagai penjual rumput ternak, selama ini, dia tidak perlu mengeluarkan uang banyak  untuk mendapatkan makanan ternak tersebut. Sebab, semuanya sudah disediakan atau disetori oleh beberapa petani terdekat.

“Usaha menyediakan makanan ternak (rumput), yang penting ada penghasilan, sambil menunggu pembeli rumput,” jelas Jaman, warga Desa Tempellemahbang RT. 003 RW. 002, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Sabtu, (1/7/2023).

Jual makanan ternak, lanjut Jaman, jenis kolojono, tebon jagung, dami, di setori dari petani – petani di sekitar kecamatan Jepon.

“Dari Desa Singonegoro, desa Jiworejo, dukuh Nglamping ada, dan dari desa Tempellemahbang sendiri,” kata Jaman.

Lebih lanjut Jaman, menjelaskan bahwa setiap hari stanby di kios Tempel sini, pembelinya sudah menyeluruh di wilayah kecamatan Jepon dan Kecamatan Jiken, kadang juga ada pembeli  dari Kecamatan Blora.

“Pembelinya dari desa Bleboh, Jiken, ada yang dari desa Janjang, Nglebur dan Cabak, serta Kemloko Jepon,” ujar Jaman.

Buka pagi dari pukul 06.00 WIB hingga sore hari sekira pukul 18.30 WIB, tak mengenal libur sebab ternak juga makannya setiap hari. “Di sini dari pagi hari, dan setengah tujuh sore baru pulang rumah,” imbuh Jaman.

Disinggung soal penghasilan, rata–rata perhari bisa meraup untung lumayan, sebab kadang ramai, juga kadang sepi.

“Dari petani, 1 ikat kolojono seharga Rp 5 ribu, saya jual Rp 6 ribu, ya untung seribu rupiah mas,” ucap Jaman kepada media ini, sembari bisik – bisik bathi-nya mepet mas.

Pada kesempatan itu, Suwarno, warga dukuh Nglencong, Jiken yang setiap hari setor rumput kolojono dan tebon jagung kepada Jaman di Tempellemahbang, menjelaskan bahwa tanaman jagung dipucuki dulu artinya diambil batang atasnya, sehingga nanti akan tumbuh lagi, sebelum berbuah. “Tiap hari setor ke kios  tempel Lik Jaman, sekitar 20 ikat hingga 30 ikat,” ujar Suwarno.

Untuk diketahui, bahwa tebon adalah batang tanaman jagung, sedangkan kolojono adalah rumput gajah yang tumbuh liar dikebon dan atau dipersawahan, kolojono kadang sengaja ditanam (dibudidayakan) oleh warga. Sementara, Dami adalah batang padi setelah dipanen, semuanya untuk pakan ternak sapi di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Kudnadi Saputro