WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah petani di Wonosobo dan sekitarnya mengakui keunggulan cairan pupuk Humid Acid yang diproduksi PT Stefes Indonesia. Mereka mengatakan jenis pupuk cair tersebut bisa mengembalikan kerusakan tanah akibat penggunaan sisa pupuk kimia.
Salah satunya adalah Yuwono, seorang petani asal Kertek Wonosobo, yang mengaku produk pertanian hortikultura, berupa kubis, tomat, cabai, kol dan singkong meningkat karena penggunaan pupuk kimia yang dicampur dengan cairan Humid Acid.
“Dalam kontes Festival Agro 2023 yang digelar Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo kemarin, produk pertanian kami bisa meraih juara. Salah satu keunggulannya karena buah tomat, cabai dan singkong, besar. Daun kubis dan kol juga lebar dan segar,” katanya.
Dia menyebut Festival Agro merupakan agenda rutin yang selenggarakan Dispaperkan Wonosobo dan termasuk ajang adu gengsi Kelompok Tani dan KTNA sebagai upaya menampilkan hasil produksi pertanian di tiap desa dari 15 kecamatan yang ada di daerah ini.
“Kami bisa juara karena komoditas yang ditampilkan, yakni berupa kubis, dianggap berukuran besar, padat dan warnanya cerah menarik. Hasil tersebut merupakan buktinya nyata penggunaan pupuk kimia yang dipadukan dengan cairan Humid Acid cukup efektif,” ujarnya.
Yuwono mengaku dalam mengelola lahan pertaniannya, didampingi
penyuluh pertanian dari BPP Kerto Martani Kertek Sri Wahyuni dan tim tehnis PT Stefes Indonesia sebagai produsen Humid Acid, Feri Uniaga. Keduanya banyak memberikan endorsmen untuk peningkatan produk pertanian hortikultura.
Kesuburan Tanah
Feri Uniaga menjelaskan penggunaan Humid Acid dapat mengembalikan kondisi tanah yang rusak karena sisa penumpukan zat kimia dan pestisida di dalam tanah. Pemanfaatan Humid Acid 85 persen yang dicampur pupuk kimia atau dikocorkan di tanah, tanaman jadi sehat dan tanah tambah subur.
“Dengan menggunakan Humid Acid 85 persen volume pupuk kimia bisa dikurangi. Caranya, bisa dicampurkan ke pupuk kimia yang satu sashet untuk satu kantong 50 kilogram. Selanjutnya, bisa dikocor atau disemprotkan pada tanaman di lahan,” terangnya.
Pihaknya sudah melakukan percobaan keliling daerah untuk beberapa komoditas hortikultura, seperti tanaman kentang di Dataran Tinggi Dieng, kol dan komoditas loncang, daun bawang, kubis, cabai, tomat dan banyak sekali yang berhasil.
“Adanya persepsi petani tentang Humid Acid 85 persen, dianggap obat bule pada cabai, obat ngentang pada kubis, obat layu pada loncang dan kentang, sebetulnya itu semua anggapan yang keliru. Karena, dengan Humid Acid 85 persen yang sesuai rekomendasi, tanaman jadi sehat dan tanah tambah subur,” tuturnya.
Distributor Humid Acid di Wonosobo Umar Yusuf menandaskan dengan tanah yang sehat penyakit tidak akan mudah menyerang tanaman jenis holtikultura. Selain itu, cairan tersebut juga dapat membenahi tanah-tanah yang sebelumnya rusak karena pengaruh pupuk kimia dan pestisida.
“Saat ini banyak tanah pertanian yang rusak karena pengaruh sisa-sisa penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Dengan menggunakan Humid Acid pada tanah sebelum ditanam, sangat membantu pemulihan tanah agar bisa kembali subur,” pungkasnya.
Muharno Zarka