PACITAN (SUARABARU.ID) – Menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji memantau ketersediaan komoditas hewan kurban ke Pasar Ternak. Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, menyatakan, ini sebagai langkah untuk memastikan ketersediaan hewan kurban dalam keadaan cukup dan sehat.
Pemantauan Bupati dilakukan ke Pasar Hewan di Desa Semanten, Kecamatan dan Kabupaten Pacitan, bersamaan waktunya dengan datangnya hari pasaran ternak. Di pusat niaga hewan terbesar di Kabupaten Pacitan ini, Bupati menemui para bakul dan penjual serta calon pembeli dan para pihak yang melakukan aktivitas berpasaran di Pasar Hedwan Semanten.
”Kita lihat kondisi di sini, memantau kondisi pasar hewan beserta pergerakan sapi dan kambing di Pacitan. Harapannya, petani peternak bisa betul mendapatkan hasil maksimal dari apa yang sudah mereka lakukan, utamanya dalam usaha mengembangkan potensi ternak selama ini.” kata Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan).
Kepada Bupati, para pedagang ternak, menyampaikan keluhan tentang dampak wabah penyakit hewan termasuk PMK (Penyakit Mulut Kuku), yang menyebabkan omset penjualan turun. Meski diakui, kondisi ini bukan hanya terjadi di Pacitan, namun juga berlangsung di berbagai daerah.
Walau agak sepi pembeli, untuk harga hewan kurban khususnya sapi mengalami peningkatan 1 sampai 2 juta rupiah per ekornya dari hari biasanya. Sementara harga untuk ternak kambing mencapai 2 sampai 3 juta rupiah per ekor.
Bupati mengimbau kepada para peternak, untuk menjaga kesehatan hewan piaraannya agar terhindar dari penyakit menular. Dengan kesehatan ternak yang semakin baik, maka perekonomian khususnya sektor peternakan akan semakin baik pula.
Sesuai data Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan, populasi sapi potong di Pacitan sampai saat ini mencapai 98.365 ekor, kambing sebanyak 170.122 dan domba 33.491 ekor. Sedangkan untuk hewan ternak yang diperdagangkan keluar daerah, tercatat sebanyak 5 ribu ekor. Stok saat ini mencapai 6.000 ekor.
Bambang Pur