blank
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, melakukan kunjungan kerja ke Madrasah Ibtidaiyah Walisongo Kalangan Sukoharjo, Kamis (22/6/2023). foto HP

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Hibah untuk insentif pengajar keagamaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, diakui Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Ahmad Faridi, sangat bermanfaat bagi penerimanya. Selain itu, dana hibah membuat Kemenag Jateng merasa lebih berpartisipasi dalam kemajuan pendidikan keagamaan di Jateng.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada provinsi yang sejak eranya Gus Yasin (Wagub Taj Yasin) ini, kita mendapatkan hibah, yang di provinsi lain di indonesia, tidak ada. Hanya ada di Jateng kita mendapat hibah insentif untuk pengajar pendidikan (keagamaan),” tutur Ahmad saat kunjungan Wagub Taj Yasin di Madrasah Ibtidaiyah Walisongo Kalangan Sukoharjo, Kamis (22/6/2023).

Ahmad menjelaskan, total dana hibah yang diberikan Pemprov Jateng tahun 2023 mencapai Rp. 277 miliar. Nominal tersebut diserahkan kepada sebanyak 230.830 guru agama. Mereka menerima Rp. 1,2 juta per tahun. Pihaknya berharap, di tahun-tahun mendatang hibah ini tetap bisa dialokasikan.

“Awalnya yang dapat hanya yang Islam. Tapi di tahun kedua, bukan hanya yang Islam, (tapi) Kristen, Katolik, Hindu , Budha semuanya mendapat. Terima kasih sekali lagi. Kami ucapkan kepada pemda yang tidak henti-hentinya memberikan atensi ke kami, sehingga kami merasa, walaupun dengan anggaran yang terbatas, masih bisa berpartisipasi dalam pendidikan di Jateng,” ucapnya.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menyampaikan, insentif guru keagamaan diwujudkan atas dasar pemikiran bahwa sekolah-sekolah berbasis agama juga perlu mendapat perhatian. Sebab, mereka adalah pilar pembangunan bidang keagamaan.

Sejak program berjalan, pihaknya ingin setiap tahun ada kenaikan jumlah penerima. Tetapi, pada 2021-2022 sempat terkendala karena anggaran dilakukan refocusing untuk penanganan covid – 19.

“Dan  pada tahun 2023 ini juga ada kenaikan penerimanya, walaupun tidak signifikan. Dan kami di pemerintahan, di sisa  dua bulan (kepemimpinan) ini juga masih memperjuangkan untuk di tahun 2024 tidak hilang, tetap ada,” katanya.

Hery Priyono