“Amerika Serikat, melalui USAID Mentari TB, sangat senang dapat meresmikan layanan TBC kebal obat di empat rumah sakit Muhammadiyah dan memperluas temuan kasus TBC aktif di 101 rumah sakit Muhammadiyah,” ujar Enilda.

Enilda menyatakan, USAID berkomitmen untuk bekerja sama dengan sektor swasta dan organisasi keagamaan dalam memberantas TBC.

Tentang USAID Mentari TB

USAID Mentari TB merupakan kegiatan kemitraan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah untuk mendukung eliminasi TB di Indonesia.

Sejak 2020 hingga tahun ini, enam RS Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjadi rumah sakit rujukan TB Resisten Obat (RO).

Selain itu, 48 RSMA di sembilan provinsi juga ikut berpartisipasi dalam program pemulihan TB Sensitif Obat (SO). USAID Mentari TB juga melakukan skrining aktif terintegrasi dengan menggunakan pendekatan “Whole of Hospital (society)” yang melibatkan semua unit di rumah sakit.

“Dalam kurun waktu satu tahun di 2022, Skrining kepada 4.657.505 orang, menemukan pasien terduga Tuberkulosis sejumlah 48.379 orang, menemukan 19.027 terkonfirmasi Tuberkulosis, dan mengobati 17.552 pasien,” ucap Enilda.

Enilda menyampaikan, USAID Mentari TB juga membuat program RS Programmatic Management of Drug Resistance Tubercolusis (PMDT) yang khusus mengelola pelayanan untuk pasien TB RO, Empat dari Enam RSMA yang menjadi RS PMDT di bawah program USAID Mentari TB berkontribusi 100% terhadap capaian notifikasi kasus TB RO di wilayah kabupaten setempat.

“USAID Mentari TB juga telah melatih 4.113 tenaga kesehatan di RSMA sejak tahun 2021 hingga 2023 ini dan terus berkomitmen mengupayakan peningkatan kapasitas SDM kesehatan di RSMA,” ucap Enilda.

Keberhasilan program TB di RSMA diapresiasi dengan kesepakatan untuk mengembangkan program pada tahun 2023 ini dengan melibatkan jumlah RSMA yang lebih banyak, 101 RSMA akan bergabung dalam program USAID Mentari TB demi maslahat kemanusiaan terutama di bidang pelayanan TB lebih luas lagi, sebagai dukungan pada program pemerintah dalam rangka upaya percepatan eliminasi TB di Indonesia.

Ketua MPKU Pimpinan Pusat(PP) Muhammadiyah, DR. Drs.H. Muhammad Agus Samsudin, mengucapkan terima kasih terkait dengan dilauncingnya RSI Kendal sebagai RS Rujukan PMDT ini.

“Mudah- mudahan dari kami PP Muhammadiyah bisa bersama- sama untuk membangun kesehatan bangsa dan tidak kalah penting bahwa, kami bisa diberikan kesempatan lagi untuk membantu masyarakat secara lebih luas tidak hanya mengobati penyakit menular saja, tapi juga pencegahannya,” papar Dr. Drs.H. Muhammad Agus Samsudin.

Untuk itu, Muhammad Agus Samsudin meminta, mestinya ada satu program kesehatan masyarakat Muhammadiyah yang nantinya bisa menjadi grand mark Muhammadiyah  ke depan.

“Mudah- mudahan setelah ini, kami bisa memberikan kenang- kenangan sebuah buku membangun kesehatan bangsa yang isinya memberikan gambaran perjalanan Muhammadiyah terutama di bidang kesehatan,” ucapnya.

Sapawi