blank
Gus Yasin saat memberikan keterangannya dalam rapat paripurna, di Gedung Berlian, Senin (12/6/2023), dengan agenda jawaban Gubernur Jateng. Foto: hms

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah pada 2022, berhasil melampaui target. Keberhasilan itu tidak terlepas dari upaya pemerintah, dalam melakukan optimalisasi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.

Informasi itu seperti yang disampaikan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dalam rapat paripurna, di Gedung Berlian, Senin (12/6/2023), dengan agenda jawaban Gubernur Jateng atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jateng Tahun Anggaran 2022.

Gus Yasin, sapaan wagub memaparkan, di bidang pajak kendaraan bermotor, keberhasilan perolehan pendapatan dilakukan melalui perluasan basis pelayanan. Upaya itu selain memberi kemudahan masyarakat dalam membayar pajak daerah, juga untuk melakukan pemutakhiran data objek, dengan pengembangan sistem informasi.

BACA JUGA: Mulai 12 Juni Naik Kereta Api Boleh Tak Pakai Masker, Ini Persyaratannya

”Di bidang retribusi, dilakukan perbaikan regulasi dan validasi roadmap pemetaan objek kekayaan daerah, untuk mengoptimalkan perolehan PAD, serta rencana penyesuaian tarif retribusi,” tuturnya.

Di bidang pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lanjut wagub, dilakukan perbaikan tata kelola dan perubahan kelembagaan BUMD menjadi Perseroda. Kelembagaan diubah, agar lembaga lebih profesional dalam mengelola proses bisnisnya.

”Upaya ini menunjukkan keberhasilan, yaitu realisasi PAD tahun anggaran 2022 sebesar Rp 16,264 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 1,569 triliun, dibandingkan dengan tahun anggaran 2021,” kata Gus Yasin.

Wagub merinci, pendapatan daerah dari sektor pajak daerah terealisasi 98,04 persen, retribusi daerah (105,37%), hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (100%), dan lain-lain PAD yang sah sebesar (122,33%).

Riyan