blank
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) melakukan Kampanye Antikekerasan dalam hubungan dengan tema ''Stop! Abusive relationship'' di SMA Kristen YSKI Semarang pada 8 Juni 2023. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) melakukan Kampanye Antikekerasan dalam hubungan dengan tema ”Stop! Abusive relationship” di SMA Kristen YSKI Semarang pada 8 Juni 2023.

Tim PkM USM, terdiri atas Naufal Nandiwardhana, Sherly Eleonora, Anisa Putri F, Dimas Taufiq, Anggi Arji H, Wahyu Utomo Saputra, Benita Nydia Mambat, Ahmad Kharis F, Ermitha Erga Dwi, dan Yunina Rizkya.

Kegiatan yang diikuti 20 siswa tersebut menghadirkan narasumber asisten praktikum laboran Fakultas Psikologi USM, Tiyas Nur Bidayati SPsi dan Sherly Eleonora. Kegiatan tersebut diampingi dosen mata kuliah Komunikasi Gender dan Minoritas USM, Dr Yulianto Budi Setiawan SSos MSi.

Dalam materinya, Tiyas Nur Bidayati SPsi mengatakan, kekerasan dalam hubungan merupakan suatu tindakan yang merugikan salah satu pihak dalam suatu hubungan dalam bentuk perilaku kekerasan, tindakan, intimidasi dan kriminalitas.

”Kekerasan sendiri dibagi menjadi 3 jenis yakni kekerasan emosional, seksual dan fisik. Kekerasan emosial berasal dari perkataan pasangan yang membuat korban merasa malu. Kemudian kekerasan seksual, kekerasan seksual sendiri merupakan bentuk tindakan yang melibatkan perilaku seksual dan pelecehan terhadap pasangan. Selanjutnya kekerasan fisik, kekerasan fisik ini merupakan kekerasan yang melibatkan fisik seperti memukul bahkan membunuh pasangan,” jelasnya.

Menurutnya, kekerasan dalam hubungan dapat menimbulkan rasa insecure, malu, minder, tidak percaya diri atau sulit mempercayai orang lain hingga yang paling fatal adalah bunuh diri.

“Cara terbebas dari kekerasan dalam hubungan adalah memahami perilaku pasangan, cinta terhadap diri sendiri, mencoba angkat bicara atau berani terbuka dengan orang terdekat dan menghindari komunikasi dengan orang yang berprilaku abusive,” pungkasnya.

Ketua panitia, Naufal Nandiwardhana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepekaan para generasi muda agar dapat mengenal perilaku abusive (kasar) sehingga dapat mencegah diri dari hubungan dengan orang lain yang memiliki perilaku tersebut.

”Semoga dengan adanya kampanye ini dapat membuat para siswa SMA YSKI Semarang menjadi peka terhadap perilaku abusive, sehingga menimbulkan kesadaran untuk tidak melakukan perilaku tersebut dan menjadi bekal untuk menghadapinya jika suatu saat hal tersebut terjadi dilingkup kehidupan,” harapnya.

Dia mengapresiasi antusiasme peserta yang aktif selama kegiatan berlangsung.

”Saat mendengarkan penyampaian materi, para peserta terlihat belum mengenali apa itu abusive relationship secara lebih medalam sebelumnya. Sehingga senang rasanya melihat mereka mau untuk mendengarkan, menerima, dan belajar pengetahuan mengenai perilaku abusive secara lebih mendalam,” tandasnya.

Dosen mata kuliah Komunikasi Gender dan Minoritas USM, Dr Yulianto Budi Setiawan SSos MSi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pihaknya untuk turut serta berperan aktif memberikan literasi dan pengetahuan ke masyarakat sekitar terkait kekerasan dalam hubungan.

”Selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah komunikasi Gender dan Minoritas, mahasiswa diharapkan mampu menyebarkan ilmu yang ada tidak hanya di lingkungan internal kampus tetapi juga di lingkungan eksternal,” katanya.

Muhaimin