blank
Upacara pelepasan para jamaah Calhaj Kabupaten Wonogiri digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Mereka diterbangkan dalam dua kloter, yakni Kloter 59 dan 60.(Dok.Prokopim Wonogiri)
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jamaah Calon Haji (Calhaj) asal Kabupaten Wonogiri Tahun 1444 H/2023 M, masuk dalam Kloter 59 dan 60. Yang jadwal pemberangkatannya hari ini Jumat (9/6) dan Sabtu besok (10/6).

Kasi Haji Kantor Kemenang Wonogiri, Partoyo, Jumat (9/6), menyatakan, untuk Kloter 59 sebanyak 122  terdiri atas masing-masing 61 pria dan wanita. Kloter 60 sebanyak 333 orang (149 pria dan 184 wanita). Jumlah total Jamaah Calhaj dari Kabupaten Wonogiri sebanyak 455 orang.

Jamaah Calhaj termuda atas nama Indra Putri Ardilaa (23) dari Dusun Ngaliyan, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Kemudian yang tertua atas nama Dimo Karso Semito ( 85) dari Dusun Saratan Desa Sumberagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

Bagian Prokopim Pemkab Wonogiri, menyatakan, upacara pelepasan para jamaah Calhaj dilaksanakan Senin (5/6) lalu oleh Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, dari Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Ikut hadir jajaran Forkompimda bersama para pejabat dari dinas dan instansi terkait.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, mengingatkan, agar para jamaah Calhaj pandai-pandai menyikapi tantangan berupa suhu udara yang panas. Ini bertepatan dengan musim panas yang tengah berlangsung di Tanah Suci. Yang derajatnya lebih panas dibandingkan dengan cuaca di Kabupaten Wonogiri.

Haji Mabrur

Kepada para jamaah Calhaj,  juga dipesankan agar senantiasa menjaga sopan santun sebagai cerminan Bangsa Indonesia. ”’Kami berdoa dan berharap, kelak menjadi haji dan hajah yang mabrur,” tegas Wakil Bupati Setyo Sukarno.

Kepada Bapak Ibu jamaah Calhaj yang berangkat ke Tanah Suci, dapat mendoakan pula keselamatan dan kerukunan Bangsa Indonesia. Terlebih khusus lagi masyarakat Wonogiri.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Anif Solikhin, mengimbau agar jamaah Calhaj tidak terlalu banyak melakukan kegiatan seremonial yang kurang penting. Seperti pamitan di tingkat kecamatan tidak perlu lagi. Cukup disini (Pendapa Kabupaten). ”Kurangi aktivitas seremonialnya, agar kondisi tetap fit,” tandas Anif.

Bambang Pur