blank
Kick-off pembuatan miniatur lokomotif juga ditandai dengan pemotongan tumpeng. Foto: Ning S

Yang lebih unik lagi, semua proses pencetakan tridimensi (print 3D) ini akan diperlihatkan kepada masyarakat selama 14 hari di Stasiun Besar Semarang Tawang Bank Jateng. Secara keseluruhan, miniatur lokomotif terbesar ini akan dicetak menggunakan 35 mesin cetak tridimensi (printer 3D) dan menghabiskan setidaknya 170 kg material filamen plastik, ABS, dan resin yang juga didukung penuh oleh 3D Zaiku Indonesia sebagai salah satu pelopor yang menghadirkan teknologi cetak tridimensi di Indonesia.

Kegiatan pencatatan rekor ini menjadi bagian dari HUT IRPS ke-21. IRPS adalah komunitas pecinta kereta api yang memusatkan perhatian dan kegiatannya pada penyelamatan dan pelestarian aset perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah.

Ketua Umum IRPS, Ricki Dirjo menyebut, program ini merupakan rangkaian perayaan HUT IRPS ke 21, dimana kita akan mencoba mencatatkan rekor MURI sebagai Komunitas Kereta Api pertama.

Ricki Dirjo mengaku memilih Semarang Tawang sebagai tempat penyelenggaraan, karena menurutnya Semarang Tawang Daop 4 tempatnya ngangenin, dan di Semarang Tawang eksposnya cukup besar.

IRPS terus berkomitmen untuk tetap eksis dalam kegiatan positif dalam rangka mengedukasi masyarakat umum untuk mencintai Kereta Api Indonesia mulai dari sejarahnya.

Sementara CEO 3D Zaiku, James Mak menerangkan, dalam teknis pembuatannya bakal dikerjakan selama  14 hari dengan menggunakan 35 mesin yang menghabiskan bahan sekitar 170 Kg.

“Nantinya akan dikerjakan 24 jam non stop selama 14 hari, jadi akan ada shift siang dan shift malam, dengan total 8 orang personel,” kata James.

“Kesulitan dalam pembuatan miniatur ini biasanya bisa mampet, maka perlu penanganan 24 jam,” tandasnya.

Ning S