WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Wonosobo M Albar menyatakan selain punya potensi wisata alam yang sudah terkenal, daerahnya juga memiliki banyak kekayaan wisata budaya yang tak kalah menarik.
“Jangan sampai potensi wisata yang baik itu hilang begitu saja bak ditelan bumi. Dibutuhkan orang orang yang bisa menceritakan dan mengenalkan segala macam seni dan budaya Wonosobo kepada masyarakat,” ujarnya di hadapan pemandu wisata.
Menurut Gus Albar-demikian dia kerap disapa-karena potensi wisata alam dan budaya di Wonosobo merupakan salah satu daya tarik wisata yang luar biasa bagi wisatawan, maka harus terus digali dan dikelola dengan baik.
“Sejauh ini sebenarnya potensi wisata budaya di Wonosobo sudah banyak yang dikenal masyarakat luas. Seperti wisata religi makam Syech Qutbudin, Kiai Karim, Kiai Walik, dan sebagainya. Itu sudah banyak, cuma belum terkemas secara baik,” sebutnya.
Wabup juga menyampaikan bahwa untuk mengenalkan dan membranding wisata Wonosobo tidak hanya keindahan alamnya saja, tetapi mengenalkan wisata budaya akan memberikan daya tarik lebih kepada wisatawan.
“Sehingga ketika mereka datang ke Wonosobo, selain menikmati keelokan alamnya, ada juga cerita yang bisa mereka bawa sebagai kenang kenangan tentang Wonosobo.
Menjadi tugas bagi para peserta pelatihan untuk mengenalkan budaya Wonosobo ke dunia luar,” katanya.
Melalui pelatihan pengelolaan wisata budaya, pihaknya beharap mampu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pemandu wisata budaya. Dengan demikian mampu menarik minat wisatawan berkunjung ke Wonosobo. Tempat wisata budaya di daerah ini pun semakin ramai.
Daya Tarik
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Agus Wibowo menambahkan guna mengenalkan wisata budaya di Wonosobo, para pelaku wisata harus mengetahui dan memahami story telling tentang budaya di daerah ini.
“Selama ini para pemandu wisata yang ada, kebanyakan hanya menstory tellingkan wisata alam. Belum banyak memahami story telling budaya. Banyak yang belum paham 10 obyek pemajuan kebudayaan apa saja yang bisa dijadikan konten untuk story telling bagi wisatawan,” jelasnya.
Menurut Agus, pelatihan ini untuk menstandarkan SOP pemanduan, supaya sama pelayanannya, tatacaranya dan lain lain sama. Selama pelatihan mereka akan diseragamkan cara memandu wisata budaya, lalu mempromosikan kontennya.
“Karena Wonosobo kuat di budayanya, maka kontennya budaya, sehingga nanti kemampuan mereka akan bertambah, pengetahuan juga bertambah, lalu ada keseragaman cara pelayanan diantara sesama pelaku wisata,” ungkap agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan seperti pembangunan daya tarik, program pemasaran, program kelembagaan dan program industri pariwisatan, muaranya adalah sebaran uang atau spending of money wisatawan, supaya perekonomian daerah terus tumbuh.
“Dengan uang yang beredar dari luar, lalu menyebar ke semua usaha masyarakat. Ada dua yang harus dilakukan yaitu mendatangkan wisatawan sebanyak banyaknya dan melamakan tinggal di Wonosobo. Maka harus dibangun daya tarik wisata alam sekaligus wisata budaya,” pungkas dia.
Muharno Zarka