KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Menyandang predikat inovatif dengan skor 53.96 di tahun 2022 dalam Indeks Inovasi Daerah, Kota Pekalongan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) terus mendorong OPD melakukan inovasi untuk meningkatkan capaian tersebut lewat ajang Innovative Government Award_ (IGA) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Untuk menyiapkan IGA di bulan Agustus mendatang, sebelumnya kita laksanakan Penilaian Inovasi Daerah kota Pekalongan terlebih dahulu untuk menjaring inovasi yang dilakukan OPD, masing-masing OPD kami harapkan minimal 1 inovasi, sebetulnya sudah kita tutup pada 9 Mei 2023 namun kita perpanjang sampai akhir minggu ini,” Jelas Kepala Bappeda Kota Pekalongan, Cayekti melalui kabid Penilaian dan Pengembangan (Litbang), Sevina Mahardini saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/5/2023).
Dijelaskan Vivin sapaan akrab Kabid Litbang Bappeda ada 3 kategori inovasi yang bisa dilakukan oleh OPD antara lain inovasi terkait tata kelola pemerintahan, pelayanan publik maupun penyelenggara urusan sesuai dengan kewenangannya.
Lanjut Vivin tahap penilaian untuk mengukur skor inovasi pada kegiatan tersebut diantaranya melakukan evaluasi tahun 2022, membuat self asesmen dari OPD untuk melakukan pengisian terkait dengan indikator yang digunakan untuk inovasi daerah seperti regulasi, sosialisasi seperti apa, publikasi melalui apa, pelaksananya siapa. Nantinya hasil tersebut disusun dalam bentuk dokumen inovasi proposal dan jawaban atas indikator tersebut setelah itu dilanjutkan penilaian oleh tim novasi Kota Pekalongan.
Vivin menyebutkan jumlah inovasi tahun 2022 yang masuk dalam Inovasi Daerah Kota Pekalongan sebanyak 44, 22 diantaranya maju ke IGA Kemendagri, setelah sebelumnya dinilai dulu kemanatapan, kesiapan, kelengkapan dokumen. Hingga pertengahan Mei 2023, disebutkan Vivin 60 inovasi yang sudah ada, 30 diantaranya sudah melakukan Self Assesment. Sementara itu, tercatat ada 13 inovasi baru yang diusulkan instansi pemerintah.
“Harapannya tahun ini 60-70 inovasi bisa terkumpul, tentunya harus ditingkatkan kualitas dokumennya, kalau kita lihat kualitas inovasinya bagus ya, namun ada yang belum ada SKnya, data pengguna, iklannya, karena indikator itu harus dimasukkan untuk bahan penilaian,” kata Vivin.
Diharapkan skor tahun 2023 dapat meningkat, meningat untuk range waktunya lebih lama dibadningkan tahun sebelumnya, ditargetkan 30 Inovasi maju ke IGA dengan nilai kemantatapan miniaml 80 dan menyandang predikat Sangat Inovatif.
“Kami berusaha lebih baik lagi, supaya bisa meraih predikat sangat inovatif dalam kategori skor 60-100 sehingga bisa mendapatkan dana insentif daerah yang nantinya bermanfaat untuk masyarakat kota Pekalongan,” tukasnya.
Nur Muktiadi