blank
Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Tafsir, didampingi Sunarmin (kedua dan kesatu dari kiri) menyerahkan bantuan kepada Ketua PD Muhammadiyah Wonogiri Kusman (ketiga dari kiri).(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jateng, Kanjeng Raden Arya Tumenggung (KRAT) Dr Tafsir MAg Dwidjo Luhur Pujo Nagoro, mengingatkan tentang pentingnya menjaga kerukunan dan menghindari konflik, untuk membangun keharmonisan.

Orang pertama di jajaran Muhammadiyah Provinsi Jateng tersebut, Kamis (18/5), mengingatkan hal itu saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Wonogiri.

Musyda digelar di Balai Muhammadiyah Jalan Pelem, Kota Wonogiri, diikuti oleh 160 kader Muhammadiyah dan 100 kader Aisyiyah. Ikut hadir memberikan sambutan, Bupati Wonogiri yang diwakili Wakil Bupati (Wabup) Setyo Sukarno.

Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabup Setyo Sukarno, berharap, melalui Musyda dapat dipilih pimpinan yang amanah, dan mampu melahirkan program demi memajukan organisasi ke arah depannya. ”Mampu memberikan spirit kemanusiaan dan kebersamaan,” tandasnya.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, hadir memberikan bantuan Al Quran untuk Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Wonogiri dan ‘Aisyiyah Wonogiri. Dalam kesempatan itu, juga diserahkan bantuan dari Tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) Jateng, Sunarmin SE, untuk PD Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Dalam sambutannya, Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Tafsir, menyatakan, membangun kerukunan, menghindari konflik dan menjaga keharmonisan nilainya lebih afdol dibandingkan dengan nilai ibadah yang lain.

Budaya

Pada bagian lain sambutannya, Tafsir, juga membeberkan tentang pentingnya menyatukan agama dengan budaya. Sejarah membuktikan, masyarakat Pulau Jawa menjadi kuat memeluk Agama Islam, karena menyatunya hubungan agama dan budaya yang dirintis oleh para wali.

blank
Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada (tengah) menyerahkan bantuan Al Quran kepada Ketua ‘Aisyiyah Wonogiri (kiri), setelah sebelumnya memberikan bantuan sama kepada Ketua PD Muhammadiyah Kusman (kanan).(SB/Bambang Pur)

”Agama apa pun yang menyatu dengan budaya, akan menjadikan kekuatan yang sulit ditundukkan,” tegas Tafsir. Demikian halnya, membangun dan menumbuhkembangkan organisasi, jangan sampai melupakan budaya. ”Saya sampai mendapat gelar KRAT dari Keraton Surakarta, itu karena saya diminta untuk memberikan peran menyatukan agama dengan budaya,” ujarnya.

Ketua PD Muhammadiyah Wonogiri, Drs Kusman Thoha MPd, menyatakan, Musyda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Wonogiri ini, merupakan periode Muktamar Ke-48. Untuk Muhammadiyah mengambil tema: Memajukan Wonogiri Mencerahkan Semesta,’ dan Musyda ‘Aisyiyah bertema: ”Perempuan Berkemajuan Mencerdaskan Peradaban Bangsa.’

Ketua Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Wonogiri, Subandi Pr SPd, menyatakan, Musyda Muhammadiyah Wonogiri akan memilih 11 dari 33 kandidat pimpinan, untuk kemudian sebagaio formatur akan berembug secara musyawarah, menentukan siapa yang akan menjadi ketua, sekretaris dan bendahara, serta pengurus lainnya.

Kusman, disebut-sebut masih memiliki kans kuat untuk dipilih kembali menjadi Ketua PD Muhammadiyah Wonogiri. Meskipun yang bersangkutan telah menduduki jabatan ketua 3 periode lebih 2 tahun, dan sebelumnya dua periode menjabat sekretaris.

Melalui mekanisme sama, ‘Aisyiyah akan memilih 5 dari 16 kandidat, untuk kemudian bermusyawarah menentukan 9 figur yang akan menjabat dalam kepengurusan. Musyda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dijadwalkan berlangsung sehari.

Bambang Pur