blank
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, memberikan keterangan pers terkait pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di pertengahan 2023, Rabu (10/5/2023). Foto: BI Jateng

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (KPw BI Jateng), Rahmat Dwi Saputra mengatakan, triwulan I 2023, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah naik signifikan.

“Perekonomian di Jawa Tengah tumbuh 5,04%, atau lebih tinggi dibanding perekonomian Jawa dan Nasional yang masing-masing tumbuh sebesar 4,96% (perbandingan tahun ke tahun /Year on Year /yoy) dan 5,03% (yoy),” kata Rahmat Dwi Saputra dalam acara media gathering, di Semarang, Rabu 10 Mei 2023.

Rahmat menyebut, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang tetap kuat tersebut bersumber dari konsumsi rumah tangga memiliki andil terhadap PDRB sebesar 3,11% dan tumbuh sebesar 5,31% (yoy).

Pertumbuhan positif konsumsi rumah tangga sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), yang mencerminkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi, masih berada pada level optimis (>100) sebesar 124,7, meningkat dibanding triwulan IV 2022 (122,0).

“Dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari sektor lapangan usaha utama industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,12% (yoy),” kata Rahmat.

Peningkatan sektor tersebut terutama disebabkan oleh perbaikan konsumsi domestik seiring dengan inflasi yang mulai menurun pada awal tahun serta persiapan momentum Ramadhan dan Lebaran di triwulan selanjutnya.

Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan, capaian inflasi enam kota gabungan di Jawa Tengah pada April 2023 capai 0,28% (mtm), terendah sepanjang historis periode Idul Fitri. Inflasi periode lebaran tahun ini merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata periode lebaran beberapa tahun terakhir sebesar 0,48% (mtm).

blank
Pasar tradisional direvitalisasi untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang dan masyarakat. Foto: https://jatengprov.go.id/

Penurunan inflasi tersebut dipengaruhi oleh kelompok transportasi dipengaruhi oleh deflasi tarif angkutan udara seiring dengan penambahan frekuensi penerbangan, serta masa berlaku penerapan biaya tambahan (fuel surcharge) pada maskapai penerbangan yang sudah berakhir.

Penurunan harga avtur juga diperkirakan menjadi penyebab penurunan tarif angkutan udara. Sementara itu, penurunan inflasi tertahan oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,66% (mtm).

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh komoditas daging ayam ras dan beras. Kenaikan harga daging ayam ras dan beras didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat seiring dengan momentum festive season Idul Fitri 1444 H.

“Bank Indonesia terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi,” kata Rahmat lebih lanjut.

Pada triwulan I 2023, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat ditopang oleh kenaikan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luasnya dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking.

Jumlah merchant QRIS di Jawa Tengah tumbuh pesat pada triwulan I 2023 sebesar 94,11% (yoy). Nominal QRIS juga tumbuh positif sebesar 269% (yoy) dengan volume transaksi sebanyak 22,3 juta kali transaksi.

Hal tersebut didukung pula oleh upaya perluasan pengguna QRIS yang terus dilakukan selama periode Ramadhan 2023 dengan menyasar berbagai segmen masyarakat dalam rangkaian QRIS tour de Jateng 2023.

Tetap Kuat

Lebih lanjut, Bank Indonesia terus mengembangkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antar negara Bank Indonesia bersama empat bank sentral ASEAN, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT), telah menandatangani MoU Integrasi Pembayaran Regional Asean-5 pada KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2023 diperkirakan akan tetap kuat dan bisa atas di kisaran 4,5% – 5,3% (yoy). Pertumbuhan positif pada 2023 didorong dari sisi domestik sementara sisi eksternal diperkirakan menurun.

Di sisi domestik, kinerja investasi diperkirakan terus akan berlanjut. Sementara itu, di sisi eksternal, perlambatan akan didorong oleh penurunan permintaan ekspor produk TPT, Alas Kaki dan Furniture di AS dan Eropa yang merupakan pasar andalan Jawa Tengah.

“Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif,” kata Rahmat.

Inflasi pada tahun 2023 juga diperkirakan akan kembali ke dalam sasaran 3,0% ± 1%. Penurunan inflasi tersebut didukung oleh harga komoditas pangan yang melandai seiring dengan peningkatan pasokan, ekspektasi inflasi yang semakin terkendali, serta perlambatan domestik demand akibat ketidakpastian global yang terus berlanjut.Namun demikian, terdapat dampak El-Nino akan menjadi salah satu penahan laju inflasi lebih rendah lagi.

Sejalan dengan hal dimaksud, upaya yang telah dilakukan TPID Jawa Tengah antara lain; terus menggalakkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), pemantauan harga secara continue pada semua rantai  pasok pangan, dan pelaksanaan operasi pasar murah.

“Bank Indonesia akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran dan memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkas Rahmat.

Hery Priyono