BLORA (SUARABARU.ID) — Warga Jepon dan sekitarnya, jika anda ingin menikmati sarapan dengan menu masakan khas desa tidak perlu ke luar kota, di dukuh Pelem, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sekarang hadir Pasar Minggu ‘Pasoge’ Pasar Sono Gede setiap hari Minggu pagi, sekira pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB, sejak awal Januari 2023.
Koordinator Pasoge, Dukuh Pelem, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Novi Kismiyanto menjelaskan bahwa konsep keramaian ini didesain dengan nuansa alami, pasar yang terletak ditengah – tengah sawah tersebut, ingin memajukan ekonomi masyarakat sekitar, dan UMKM masyarakat dukuh Pelem.
“Penjualnya orang Dukuh Pelem, ada sekitar 60 lapak, tiap lapak berbeda beda pendapatan setiap minggunya, sekali jualan rata-rata kisaran Rp 500 ribu, setiap hari minggu pagi,” ungkap Novi Kismiyanto. Minggu, (7/5/2023).
Pengunjung sudah banyak, lanjut Novi Kismiyanto, dari luar Kecamatan Jepon. Setiap minggu pengunjung setidaknya ada ratusan, silih berganti berdatangan.
“Konsepnya view persawahan, itu yang menjadi daya tarik pengunjung, nantinya akan dilengkapi tempat selfi dan gubuk-gubuk persinggahan pengunjung dan fasilitas lainnya,” ujar Novi Kismiyanto.
Di Pasar Minggu “Pasoge” Pasar Sono Gede setiap hari Minggu Hiburan dan kegiatannya berganti – ganti ada kegiatan lomba, organ tunggal, senam dan juga lainnya.
Alternatif Tempat Rekreasi Baru
“Kami berharap pedagang konsisten untuk rutin berjualan setiap hari minggu, karena masyarakat umum sudah ramai berdatangan,” pinta Novi Kismiyanto.
Gini Iin Anggarwati, warga dukuh Pelem, salah satu pedagang di Pasar Minggu “Pasoge” Pasar Sono Gede mengatakan, setiap Minggu selalu berjualan dan laris.
“Alhamdulillah, hari ini laris mas, lumayan mas. Dan setiap hari Minggu dagangan banyak yang laku,” ujar Mbak Gini panggilan akrab Gini Iin Anggarwati.
Pada kesempatan itu, ada salah satu pengunjung asal Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora, M. Arif Sulistiawan menuturkan dirinya bersama keluarga sengaja datang ke Pasar Tiban “Pasoge” Pasar Sono Gede ini.
“Suasananya enak dan harga makanannya pun bersahabat,” ujar Arif Sulistiawan sambil menikmati pecel khas Pelem sembari menyuapi anaknya.
Lebih lanjut, M. Arif Sulistiawan mengatakan bahwa ini alternatif untuk melepas penat selama seminggu bekerja, tempat rekreasi baru, bisa menikmati sarapan pagi dan jajanan khas dukuh Pelem sambil melihat hamparan tanaman padi puluhan hektar menjadi daya tarik tersendiri.
Gowes Track Persawahan
“Lingkungan persawahan, udara masih segar, pemandangan luas, kita bisa santai bersama anak, semoga tempat ini semakin menarik dan ramai pengunjung, aamiin,” harap Arif Sulistiawan.
Awak media ini sempat berbincang – bincang sambil ngopi dengan salah satu tokoh masyarakat dukuh Pelem, Kelurahan Jepon, Catur Pambudi Amperawan, S.Sos menceritakan bahwa sudah ratusan tahun yang lalu, di dukuh Pelem ada pohon Sono yang sudah besar (gede) akhirnya pasar minggu ini dinamakan Pasar Sono Gede (Pasoge), kedepannya biar semakin ramai dan terkenal.
“Juga ramai, tempat ini kalau sore hari sekitar pukul 16.00 hingga menjelang maghib ramai anak muda suka ngopi dan nongkrong di cangkruk pinggir sawah ini, daya tarik mereka minum kopi sambil lihat sawah, berasal dari Jepon dan Blora,” kata Catur Pambudi.
Untuk diketahui, Pasar Minggu “Pasoge” Pasar Sono gede, dikelola oleh Karang Taruna ‘Amusgep’ RW. 007 dukuh Pelem, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Direncanakan dalam waktu dekat akan mengadakan gowes berjarak dekat mengitari persawahan, dengan para penggemar sepeda di wilayah Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora dan sekitarnya, untuk ajang silaturahmi dan nuansa baru track persawahan.
Kudnadi Saputro.