SEMARANG (SUARABARU.ID) – Beragam varian durian, banyak pilihan serta dengan harga yang terjangkau, merupakan konsep yang dipilih oleh Kampung Durian dalam menjajakan produknya, yang dipajang di kompleks pertokoan Masjid Agung, samping SPBU Jalan Soekarno Hatta, Kota Semarang.
Konsep dipilih oleh Kampung Durian tersebut, selain untuk menarik keingintahuan masyarakat untuk mencicipi dan berbelanja durian, juga menjadi pilihan destinasi wisata pengunjung, dalam menyalurkan hobi foto dan selfienya (berswafoto), dengan latar belakang berbagai varian durian.
“Saya mengantar keluarga. Mumpung pada libur. Anak-anak beberapa hari lalu juga masih libur, karena untuk ujian kakak kelasnya,” ujar Agung (47) warga Karangawen, Demak, saat berkunjung mengantar keluarganya.
Demikian pula yang disampaikan Agus Purbanjani warga Gubug, Grobogan, bahwa tempat makan durian di Semarang ini juga memiliki konsep back to nature atau kembali ke alam, karena tempat tersebut banyak tanaman bunga yang sedap dipandang mata dan betah untuk lama-lama di Kampung Durian, khususnya buat muda mudi. “Jadi pingin muda lagi kayaknya mas,” ungkapnya.
Seperti dikatakan salah satu pegawai Kampung Durian Eli, buah durian yang dijajakan di kampung durian ini beragam, mulai dari durian lokal, medan, bali, durian bawor, montong, petruk, musang king dan masih banyak lagi pilihan lainnya. Harga yang ditawarkan pun uga bervariasi dan relatif terjangkau, mulai dari harga Rp 100 ribu dapat 3 sampai harga Rp 400 ribu per kilogram.
“Selain menawarkan sensasi makan buah durian, kami juga ada jus dan aneka ragam pilihan yang tidak kalah menariknya. Semua itu terbuat dari bahan- bahan buah durian yang berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang pengelola Kampung Durian lainnya, Rafi juga menyampaikan, kalau tidak musim durian biasanya orang yang mau beli durian itu hargamya mesti relatif mahal.
“Di sini (Kampung Durian), kami jual (dengan harga) seperti biasa, menjaga agar konsumen tidak kecewa atau merasa mahal, artinya kami tetap jual seperti harga biasa,” kata Rafi.
“Saya juga memberitahu kepada pencinta buah durian dan warga Semarang melalui Medsos (Media Sosial) ini, agar mereka tidak penasaran bagaimana rasanya durian yang kami jajakan di Kampung Durian ini,” tutup Rafi.
Absa