blank
Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen menyuntikkan vaksin untuk mengatasi virus cacar yang menyerang sapi peranakan ongole (PO).(Foto:SB/Kominfo Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar yang menyerang pada sapi jenis Peranakan Ongole (PO) di Kabupaten Kebumen semakin meluas.

Setidaknya berdasarkan data terakhir sampai Kamis (4/5) lalu, sudah ada 4.282 kasus tersebar di semua kecamatan se Kebumen.

Dari 4.282 kasus tersebut, 980 dinyatakan sembuh. 27 mati, 16 potong bersyarat, dan 3.269 merupakan kasus aktif. Dari 26 kecamatan yang ada, Buluspesantren menjadi kecamatan paling banyak dalam penyebaran virus LSD dengan 808 kasus. Kemudian Kecamatan Puring 620 kasus, Karanggayam 448 kasus.

“LSD ini sudah merata ya di semua kecamatan, memang paling banyak kasusnya di wilayah selatan Kebumen, karena di sana banyak peternak sapi, seperti di Buluspesantren, Puring, Ambal, Petanahan, banyak di sana,”ujar Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dalam keterangannya.

Bupati menyatakan, Pemda melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah melalukan berbagai upaya untuk mengobati dan mencegah penyebarluasan virus LSD atau bahasa bekennya virus lato-lato seperti cacar. Upaya yang dilakukan dengan mengadakan pengobatan massal.

“Ini sudah gencar mengadakan pengobatan massal ke desa-desa dengan melibatkan dokter hewan dari Puskeswan. Bagi desa yang mau melakukan pengobatan massal dapat berkoordinasi demgan Puskeswas terdekat untuk dijadwalkan pengobatan massal,”terang Arif Sugiyanto.

Dalam pengobatan massal itu setiap ekor sapi dikenakan biaya pengobatan sebesar Rp 5.000. Biaya tersebut selanjutnya dikembalikan lagi ke kas daerah untuk PAD. Mengapa harus membayar? Karena obat yang diberikan menggunakan APBD, dan itu sudah tergolong sangat murah dengan dibantu subsidi pemerintah.

“Sapi-sapi ini nantinya dikasih obat-obatan seperti vitamin dan obat nafsu makan. Tujuannya menjaga ketahanan tubuh sapi dari serangan virus,”terangnya.

blank
Petani ternak di pantai selatan Kebumen membawa sapinya untuk memperoleh pengobatan masal.(Foto:SB/Kominfo Kebumen)

Sampai saat ini, pemerintah daerah belum memiliki vaksin. Pemberian vaksin baru sekali diberikan dari Pemerintah Pusat pada Februari 2023 dengan jumlah 260 vaksin. Saat ini vaksin telahhabis, belum ada penambahan.”Kita terus mencoba minta tambahan vaksin dari pusat,” jelasnya.

Pemerintah juga gencar menyosialisasikan upaya pencegahan virus LSD dengan melakukan berbagai langkah. Penyakit LSD disebabkan oleh virus, dan secara khusus belum ada obatnya. Namun bisa ditangani dengan pemberian pengobatan suportif yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh sapi.

Dengan stamina yang baik, maka tubuh berpotensi memiliki daya tahan yang baik untuk melawan infeksi. Penyakit LSD ini juga ditularkan melalui serangga (vektor mekanik) seperti lalat, nyamuk dan caplak.

Bisa Disembuhkan

Beberapa upaya peternak yang harus dilakukan dalam menangani Penyakit LSD ini sesuai petunjuk dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen yaitu:

(1) Lakukan pembersihan kandang secara rutin pagi sore dan lakukan penyemprotan dengan cairan desinfektan.
(2) Usahakan kandang kering dan tidak lembab serta kena sinar matahari
(3) Kenali secara dini munculnya gejala klinik LSD dengan meraba adanya benjolan di kulit dan segera lapor petugas, agar segera ditangani,
(3) Bila sapi sakit segera berikan pakan yang berkualitas dan beri jamu-jamuan herbal lokal.
(4) Jangan panik dan lakukan perawatan yang baik agar sapi tidak terus dehidrasi, berikan minum air bersih yang cukup.
(5) Sapi sakit LSD bisa disembuhkan.
(6) penyakit LSD ini tidak ZOONOSIS alias tidak menular ke manusia dan dagingnya aman dikonsumsi setelah dilakukan penanganan khusus oleh petugas RPH.Untuk kelancaran kegiatan layanan pengobatan, masyarakat dapat menghubungi :
1) Puskeswan Buayan (wilayah kerja Kecamatan Ayah, Buayan, Rowokele) dengan CP drh. Dadang Eko Siswanto no HP 085740057008
2) Puskeswan Gombong (wilayah kerja Kecamatan Gombong, Puring, Kuwarasan, Sempor) dengan CP drh. Rizqi Rahma Nurzeha no HP 082135423674
3) Puskeswan Karanganyar (wilayah kerja Kecamatan Karanganyar, Pejagoan, Karanggayam, Sruweng) dengan CP drh. Dessy Meta Anggraeni no HP 081278824336
4) Puskeswan Klirong (wilayah kerja Kecamatan Klirong, Petanahan, Adimulyo) dengan CP drh. Zaskia Putri Pertiwi no HP 089636137975
5) Puskeswan Kebumen (wilayah kerja Kecamatan Kebumen, Buluspesantren, Poncowarno) dengan CP drh. Wahyu Hendra Kusuma no HP 087715160606
6) Puskeswan Alian (wilayah kerja Kecamatan Karangsambung, Alian, Sadang) dengan CP drh. Sriningsih no HP 087808006056
7) Puskeswan Mirit (wilayah kerja Kecamatan Mirit, Ambal, Bonorowo) dengan CP drh. Nurul Atri K no HP 081227011193
8) Puskeswan Prembun (wilayah kerja Kecamatan Prembun, Kutowinangun, Padureso) dengan CP drh. Sunandjak Agung Wiwoho no HP 081392551779

Komper Wardopo