WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Masyarakat Kabupaten Wonogiri, termasuk warga Muhammadiyah peserta asuransi kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), mengeluh tidak dapat berobat ke Rumah Sakit (RS) Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah Wonogiri.
Keluhan ini, Jumat (28/4), disampaikan Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Wonogiri, Drs Kusman Thoha MPd, kepada Dirut BPJS Kesehatan Pusat Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc, PhD, AAK dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Pusat Dokter Ibnu Nasir Arrohimi SAg, MMR, saat keduanya berkunjung ke RS PKU Muhammadiyah Wonogiri.
”Maaf Bapak, kami matur (berkata) apa adanya, ada protes dari masyarakat dan warga Muhammadiyah di Wonogiri, mengapa tidak bisa berobat ke RS PKU Muhammadiyah Wonogiri,” keluh Kusman. Ini terjadi, karena ada aturan yang ditata oleh pengatur, yang memberikan pembatasan RS PKU Muhammadiyah Wonogiri hanya boleh menerima rujukan dari 7 Puskesmas.
Pada hal, Kabupaten Wonogiri yang memiliki 25 kecamatan mempunyai 34 Puskesmas. Disamping itu, Muhammadiyah Wonogiri memiliki dua klinik di Kecamatan Baturetno dan Batuwarno yang telah eksis sejak 37 tahun lalu. Juga satu RS yang berada di Selogiri, Wonogiri.
Dalam kesempatan itu, Kusman, menyerahkan proposal kerjasama dengan BPJS Kesehatan terkait dengan upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Juga berharap, ada kelonggaran agar warga dari kecamatan lain di Wonogiri dapat dipermudah manakala ingin berobat ke RS PKU Muhammadiyah Wonogiri, dan tidak hanya dibatasi menerima untuk masyarakat dari 7 Puskesmas saja.
Kusman, menyatakan, untuk apa RS PKU Muhammadiyah Wonogiri melakukan pengembangan, bila akses masyarakat dari kecamatan-kecamatan dan dari Puskesmas-Puskesmas yang akan berobat ke sini dipersulit.
Sangat Kecil
Sebelumnya, Direktur RS PKU Muhammadiyah Wonogiri, Dokter Sri Widodo MKes SpPd Finasim, memaparkan keberadaan RS yang dipimpinnya saat ini dan prospek pengembangan ke depannya. ”Tapi untuk apa pengembangan bila masyarakat sangat kecil yang bisa masuk ke sini ?,” tandas Kusman.
Dirut BPJS Kesehatan Prof dr Ali Gufron minta, agar pelayanan kesehatan diupayakan semakin baik dengan menerapkan orientasi pada mutu. Dapat memberikan pelayanan secara mudah, cepat dan tidak diskriminatif. Tujuannya, agar masyarakat lebih sehat dan negara menjadi kuat.
Tentang keluhan masyarakat yang disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Wonogiri, Prof Ali Gufron, minta itu dapat dibiacarakan dengan baik untuk dicarikan pemecahannya.
Ikut memberikan sambutan, Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dr Ibnu Nasir Arrohimi. Dia menyatakan, di Jateng Muhammadiyah memiliki 58 RS PKU dan hampir semuanya menjadi mitra BPJS. Sebanyak 85 persen pasiennya orang tidak mampu, ini berkait erat dengan segmen masyarakat kelas menengah ke bawah.
Ikut hadir menyambut kunjungan Dirut BPJS, Kepala Dinkes Wonogiri Dokter Setyarini MKes, Pimpinan BPJS Kesehatan Surakarta dan Wonogiri, para pengurus PD Muhmmadiyah dan Aisiyah Kabupaten Wonogiri, para dokter dan tenaga medis RS PKU Muhammadiyah Wonogiri.
Bambang Pur