blank
Tim Suwunk" Perhutani Mantingan mengamankan barang bukti dua batang Kayu Curian di RPH Jatigenuk Desa Grawan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kamis, 26 April 2023. Foto: Kudnadi Saputro Blora

REMBANG (SUARABARU.ID) – Tim Suwunk Perhutani KPH Mantingan bersama patroli gabungan mengamankan dua batang kayu jati hasil curian di RPH Jatigenuk Desa Grawan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis, (26/04/2023).

Tim Suwunk Perhutani KPH Mantingan yang terdiri dari empat personel Sigit Kaolan , Mey Naryono, July dan Andi Krisna seperti hari biasa melakukan patroli rutin lebaran di wilayah hutan bagian Sulang timur meliputi tiga BKPH yaitu Demaan, Kebon dan Medang Kabupaten Blora.

Kali ini yang jadi sasaran RPH Sadang dan Kebon. Sambil memantau pergerakan tim berhenti di pos bayangan RPH Mantingan.

Sekira pukul 11.00 WIB Tim Suwunk mendapat informasi dari Bravo 2 untuk merapat ke Gubuk Duwur bahwa ada pergerakan pelaku illegal logging (pencurian kayu) memasuki kawasan hutan petak 15a Resort Jatigenuk BKPH Sudo.

Tim Suwunk langsung tancap gas untuk membantu pengamanan di wilayah BKPH sudo. Perjalanan dari Mantingan sampai di gubug duwur sekira 20 menit. Begitu sampai di Pos Pantau gubuk duwur,suroto membagi tugas.

Untuk tim gabungan bersama Polmob dipimpin oleh KRPH Suroto tim suwun bersama Polter Yoga penunjuk jalan langsung berangkat menuju sasaran.

Disaat dua tim menaiki kendaraan nampaknya ada canguk bersepeda motor yang didepan gubuk duwur langsung balik kanan tancap gas.

Tim Suwunk yang kebetulan mobilnya berada paling depan langsung berusaha untuk mengejar si canguk. Sayang mereka berhasil lolos.

Sedangkan tim Polmob langsung masuk lewat jalan masuk masjid Krikilan. Tim suwunk langsung tancap gas lewat jalur desa Pol bayem. Jalan menuju sasaran di petak 15a RPH jatigenuk BKPH Sudo.

Sambil menunggu bala bantuan datang Polter Jatigenuk Joko yang mengintai dari jauh mendengar suara gubrak menandakan pohon jati tumbang.

Karena jalan menuju petak 15a cukup sulit dan mobil berjalan perlahan dan merayap pelaku mengetahui ada mobil patroli masuk berkat aduan canguk yang di kejar Tim Suwunk, sehingga mereka kabur.

Joko Tri Cahyadi yang mengintai sejak tadi langsung memberikan laporan kepada KRPH Logede Suroto langsung mencari keberadaan pohon yang tumbang.

Pada saat itu, Tim Polmob pimpinan Suroto langsung mengamankan area berjalan menuju petak 15a untuk mendekat mencari pohon tumbang.

Sebagian tim menyusur area dan menemukan 1 pohon jati telah tumbang yang sudah dipotong menjadi 2 dengan panjang 2.10 m diameter antara 22 hingga 25. 1 potongan sudah dipacah segi 4 sedang 1 batang belum sempat dipacak.

Anggota tim lainya mencari keberadaan sepeda motor sebagai alat angkutnya. Sekitar 25 menit tim suwunk baru tiba.

Semua menyebar untuk mencari barang bukti lainya di sekitar jalan jalan masuk petak 15a. Hampir 2 jam mengitari area untuk mencari sepeda motor yang merupakan alat angkut tak bisa menemukan jejak alat angkutnya.

Karena BB Kayu berada di tengah petak 15a harus diamankan dan dinaikkan mobil tim suwunk untuk dibawa ke TPK.

Karena berada diwilayah hukum RPH Jatigenuk KRPH Logede Suroto langsung mengontak pemangku wilayah Jatigenuk Slamet Salam.

Lewat ponsel. Karena gak ada respon tim langsung turun mengamankan dan memikul kayu hingga dan langsung dinaikkan dimobil yang menunggu dijalan.

Sebelum meninggalkan area, KRPH Logede Suroto langsung menugaskan untuk polter bersepeda motor tetap memantau area petak 15a untuk mewaspadai bila nantinya para pelaku masuk lagi mengingat malam ini mereka gagal untuk mengambil hasil curiannya.

Pelaku yang diperkirakan 6 orang tersebut, berasal dari desa Ronggo, dan petugas sudah mengenali ciri-ciri pelaku. Pukul 02.30 tim suwunk dan gabungan Polmob kembali ke gubuk duwur.

“Tim suwunk membawa BB ke kantor KPH sedangkan tim Polmob menuju markas di Mantingan,” ungkap KRPH Logede Suroto.

Walaupun gak dapat tersangka, lanjut Suroto, maupun barang bukti sepeda motor pencuri, tim suwunk tetap bangga disaat pemerintah gencar untuk menjalankan tahapan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPH) rimbawan Perhutani tetap bersemangat untuk mengamankan kawasan hutan yang diamanatkan oleh pemerintah.

“Tiada hutan tiada kehidupan Hutan sebagai paru paru dunia, jangan biarkan hutan rusak karena oknum yang serakah akan kekuasaan dan jangan biarkan orang-orang yang akan menghancurkan hutan hanya untuk kepentingan sesaat,” tandas KRPH Logede Suroto.

Kudnadi Saputro