blank
Ganjar dan Siti Atikoh (kanan), menggelar kegiatan halal bihalal dengan keluarga besar dan tetangga dekatnya, di Joglo Terapung, Purbalingga. Foto: hms

PURBALINGGA (SUARABARU.ID)- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghabiskan hari pertama Idul Fitri di Kabupaten Purbalingga. Usai Shalat Id bersama Presiden RI, Joko Widodo di Solo, Ganjar langsung bertolak ke kampung istrinya di Purbalingga, untuk menggelar acara halal bihalal.

Acara yang digelar Sabtu (22/4/2023) di Joglo Terapung Purbalingga itu, digelar sederhana. Ratusan masyarakat sekitar datang untuk bersalaman dengan Ganjar dan keluarga.

Selain warga sekitar, keluarga besar Ganjar dari istri, yakni Bani Hisyam Abdul Karim atau yang akrab Mbah Hisyam Kalijaran, juga hadir. Mereka datang dari berbagai daerah di Jateng, untuk silaturahmi keluarga.

BACA JUGA: Idul Fitri 2023, Kakanwil Kemenkumham Jateng Serahkan SK Remisi di Rutan Boyolali

Banyak yang belum tahu silsilah keluarga Gajjar dari istrinya itu. Ternyata, keluarga Ganjar di Purbalingga bukanlah orang biasa. Banyak di antara keturunan Bani Hisyam adalah ulama dan pengasuh pondok pesantren ternama di Jateng.

”Keluarga Pak Ganjar itu, dari istrinya Siti Atikoh, merupakan keluarga pesantren. Anak cucu Mbah Hisyam Kalijaran banyak yang mengelola pondok pesantren,” kata KH Ahmad Mustaid Billah Hisyam Abdul Karim.

KH Mustaid sendiri adalah pengasuh Ponpes Kalijaran, peninggalan kakek dari istri Ganjar Pranowo. Sedangkan paman Siti Atikoh, yakni kakak KH Mustaid bernama KH Muzammil Syaibani adalah, salah satu pengelola tareqat Naqsabandiyah di Sokaraja.

BACA JUGA: Pj. Bupati Jepara Gelar Halal Bihalal Barsama Forkopimda dan Masyarakat

blank
Ganjar, Siti Atikoh dan Alam, putra tunggalnya, bersiap untuk melakukan foto bersama. Foto: hms

”Selain Ponpes Kalijaran, keluarga lain juga banyak yang mengelola pondok pesantren. Seperti di Ponpes Salafiah Karangasem, ada di Pekalongan dan lainnya,” ujarnya.

Selain di ponpes, keluarga Ganjar dari isrtri juga banyak yang berkecimpung di organisasi Islam. Di antaranya menjadi pengurus Muslimat NU Kabupaten Purbalingga. Kakak Siti Atikoh, Hj Nurul Hidayah, sekarang menjabat sebagai pengurus DPW PPP Jateng.

”Jadi kalau ada yang bilang Ganjar itu abangan, nggak beragama, itu fitnah. Saya sebagai pamannya tahu betul beliau itu Muslim tulen. Shalat, puasa juga sudah berhaji,” pungkasnya.

BACA JUGA: Diterpa Angin Kencang dan Hujan Deras, Sejumlah Tenda PKL ‘Tiban” Ambruk

Hal senada disampaikan Barokatun Minallah, keluarga istri Ganjar lainnya. Salah satu pengurus Ponpes Salafiah Karangasem itu menyatakan, jika Ganjar adalah dari keluarga pesantren.

”Keluarga Bani Hisyam itu ada 10, dan Alhamdulillah berasal dari keluarga pesantren. Banyak keluarga kami yang mengasuh pondok pesantren di daerah,” ungkap dia.

Barokatun juga merasa sedih, saat ada yang menilai Ganjar adalah abangan, PKI dan tidak beragama. Padahal sebenarnya, Ganjar adalah Muslim yang taat.

”Keluarga besar Bani Hisyam menerima Mas Ganjar menjadi bagian dari keluarga, tentu sudah melihat dari agamanya juga. Dan beliau adalah sosok agamis. Beliau tawadlu sekali, dan menghormati semua keluarga,” tegasnya.

Riyan