SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ikatan Ibu-Ibu Universitas Semarang (IIUSM) mengadakan foto dokumentasi dengan adat Jawa untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April mendatang.
Ketua Pelaksana, Prind Triajeng Pungkasanti,S.Kom.,M.Kom mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya Jawa.
”Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April yang berdekatan Hari Raya Idul Fitri. Jadi kami ajukan menjadi 13 April 2023. Tujuan kegiatan yang diselenggarakan oleh IIUSM untuk melestarikan kebudayaan Jawa,” kata dekan FTIK USM.
Kegiatan yang diikuti 70 IIUSM yang terdiri atas pengurus, pegawai, dosen, lalu istri dari seluruh struktural USM ini berkonsep pelestarian adat Jawa dengan menggunakan kebaya sebagai citra peringatan Hari Kartini.
Kegiatan tersebut diisi dengan arisan, foto-foto, shooting pembuatan video baik untuk dokumentasi USM TV dan pembuatan konten media sosial instagram @usm_jaya .
”Kegiatan foto ini akan menjadi dokumentasi pribadi, dan hasil foto maupun syuting rekaman video akan dimasukkan ke dalam tayangan USM TV, dan konten media sosial instagramnya usm jaya,” ucapnya.
Berbagai lokasi telah dipilih sebagai tempat foto dokumentasi di antaranya Lantai 8 Ruang Teleconference Gedung Menara USM untuk arisan IIUSM, dilanjutkan sesi foto di Kolam Renang Lantai 10 Gedung Menara USM, dan di Kota Lama di Kawasan Taman Sri Gunting untuk pengambilan foto dan video.
Dia mengungkapkan, pemenang perlombaan fashion show dalam peringatan Hari Ibu pada Desember lalu diundang kembali untuk mengikuti sesi foto dokumentasi di Kota Lama.
”Untuk yang di Kota Lama, pada Desember lalu ada lomba fashion show dalam peringatan Hari Ibu dan pemenang 1 hingga 25 kami undang untuk sesi pengambilan foto dan video, lalu ditambah dengan ibu-ibu di luar pemenang dan pengurus IIUSM,” ungkapnya.
Kegiatan ini pertama kali dicetuskan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof.Dr.Ir.Hj.Kesi Widjajanti,S.E.,M.M., saat pertemuan arisan dengan IISUM pada Maret lalu.
”Saat itu Prof Kesi menginginkan peringatan Hari Kartini dengan pelestarian kebudayaan khususnya Jawa yang didokumentasikan baik berupa foto maupun video yang didokumentasikan oleh tim USM TV, Humas USM, dan Teknisi FTIK,” tuturnya.
Prind berharap, kegiatan tersebut dapat diselenggarakan dalam kurun waktu lama dan membuat berbagai kegiatan yang berkaitan dengan wanita Indonesia.
”Kami berharap, acara ini bisa diselenggarakan terus, dengan tema dan bentuk yang dikemas berbeda berkaitan dengan Wanita Indonesia, sehingga IIUSM tidak hanya sekadar arisan, tapi juga diisi dengan kegiatan yang bermanfaat memberikan pengalaman serta pengetahuan bagi ibu-ibu,” pungkasnya.
Muhaimin