SAMBUTAN - Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH memberikan sambutan saat launching Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telur (Gaspol). (foto: wasdiun)

BREBES (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Brebes melaunching Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telur (Gaspol). Gerakan tersebut merupakan wujud komitmen Pemkab Brebes bersama seluruh elemen masyarakat guna menekan angka stunting melalui intervensi spesifik yakni perbaikan gizi.

Launching Gaspol ditandai dengan penyerahan donasi secara simbolis oleh Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH, Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT beserta jajaran Forkopimda kepada para camat di Aula KPT Brebes Lantai 5, Senin (10/4/2023).
“Program ini muncul tidak secara tiba-tiba karena ini memang inisiatif bersama, mengingat pemenuhan gizi terbaik salah satunya telur,” ujar Pj Bupati Urip.

Urip mengatakan, sebenarnya ada dua opsi kalau tidak telur ya ikan. Dipilih telur karena telur termasuk kebutuhan pangan yang mudah dan terjangkau, dan semua masyarakat juga bisa ikut berdonasi.

“Kebetulan tadi siang saya bersama Bulog baru saja mendistribusikan program bantuan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan, program ini juga beririsan dengan pemenuhan gizi keluarga,” terangnya.

Urip menekankan, konsistensi dalam intervensi stunting harus kuat, karena pada kenyataannya masih ada daerah yang kurang pas dan hasilnya kurang maksimal. Pemilihan telur kiranya sudah pas ditambah komitmen bersama tentu akan maksimal.

“Tahun ini kita coba Gaspol, mari kita pastikan progam ini tepat sasaran, bergerak bersama bergotong royong dari kecamatan, desa hingga RT memantau program sehingga dapat menurunkan angka stunting di Brebes,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes Akhmad Ma’mun menyampaikan, Gaspol sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan kontribusi nyata dalam rangka percepatan penurunan stunting melalui donasi telur berbasis keluarga.

“Tujuan program ini untuk meningkatkan intervensi spesifik dengan pemberian protein hewani (telur), dan meningkatkan cakupan intervensi kepada kelompok sasaran yakni baduta stunting dan ibu hamil,” jelasnya.

Sutrisno