Dalam makna satu, dua, tiga, dan empat di atas, ada saja orang atau kelompok yang menempuhnya secara kasar, ada yang secara halus; dan entah dilakukan secara kasar atau pun halus, tujuannya hanya satu, yakni ingin  menang.

Apakah menang di luar lapangan segaris-maksud dengan sendirinya dengan menang di tengah lapangan? Mungkin segaris-maksud, namun mungkin sekali tidak segaris; dan di sinilah tujuan politik yang menentukannya.

Main alus

Heboh sebelum pertandingan dan kehebohan itu justru terjadi di luar lapangan, faktanya dapat membatalkan akan berlangsungnya  pertandingan itu.  Tegasnya, apa yang terjadi “di luar” lapangan, ternyata dapat membatalkan apa yang akan terjadi “di tengah” lapangan; dan semuanya itu yang menentukan ternyata oleh apa yang sejak tadi sudah disebut-sebut, yakni main alus.

Baca juga Alun

Pada intinya,  sing sapa gelem main alus bakal ngalahke sapa wae kang main kasar; barangsiapa bersedia main halus, main cantik, pasti akan mampu mengalahkan siapa pun yang kepingin main kasar.

Hukum alam memang telah mengajarkan, terang akan mengalahkan kegelapan; sekecil apa pun sinar sebuah lilin, terang sekecil itu pun dapat mengalahkan gulita. Sehebat apa pun skenario main kasar, pastilah dapat dipatahkan atau dikalahkan oleh pihak-pihak yang main alus. Kata kuncinya hanya satu, yakni waspada.

Salut dan selamat kepada siapa pun yang telah bermain halus. Marang kabeh wae kang main alus, kepada siapa pun yang selama ini waspada dan bermain halus, teruskanlah,  karena main alusmu, pasti akan menggagalkan skenario hebat apa pun oleh mereka yang ingin main kasar. Terang tetap akan mengalahkan gelap dan segala kegelapannya. Bravo ………..main alus!!

JC Tukiman Tarunasayoga, Ketua Dewan Penyantun Universitas Katolik (UNIKA) Soegijapranata, Semarang