JAKARTA (SUARABARU.ID)– Di tengah dinamika dan kondisi industri semen yang semakin menantang, SIG mampu mencatatkan kinerja positif pada tahun 2022.
Hal itu terlihat dari peningkatan laba SIG, yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk, sebesar 15,5 persen menjadi Rp 2,365 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,047 triliun.
Berbekal kinerja positif itu, Perseroan berkomitmen terus berkembang dengan menjalankan prinsip berkelanjutan.
BACA JUGA: Mantan Kades Kecamatan Patebon Kendal Akhirnya Dinyatakan Lengkap Berkasnya oleh Kejari
General Manager of Corporate Communication SIG, Arif Gunawan Sulistiyono mengatakan, SIG sebagai perusahaan BUMN terus berupaya menghadirkan solusi bahan bangunan dan konstruksi, dengan produk dan layanan yang terus mengedepankan aspek lingkungan.
Untuk itu, perseroan fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan di bidang building material, dan memberikan solusi kepada seluruh stakeholders.
”Sebagai perusahaan BUMN, SIG terus berupaya menghadirkan solusi dalam sektor infrastruktur, dengan sejumlah produk dan solusi untuk pembangunan yang ramah lingkungan. Perseroan fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan yang ada di bidang building material, dan memberikan solusi berkelanjutan bagi seluruh stakeholders,” tutur Arif Gunawan Sulistiyono.
BACA JUGA: Begini Cara Warga Perumahan Regency Pekalongan dalam Memakmurkan Masjid Al-Wafa’
Upaya penurunan emisi karbondioksida, atau dekarbonisasi dijalankan dengan menekan tingkat emisi, dari pemanfaatan energi primer dan energi listrik. Beberapa inisiatif yang telah dijalankan di antaranya, pemanfaatan biomassa berbasis kayu Kaliandra, yang dijalankan di PT Semen Padang.
Selain itu ada pula, pemanfaatan biomassa berbasis limbah industri dan rumah tangga sebagai energi di fasilitas PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, hingga penggunaan energi surya di pabrik Tuban.
SIG juga berkomitmen untuk terus mendorong upaya dekarbonisasi. Per 2022, SIG berhasil menekan intensitas emisi karbon hingga 590 kg CO2/ton cement equivalent, atau turun 16,67 persen dari baseline tahun 2010 sebesar 708 kgCO2/ton cement equivalent.
BACA JUGA: Kodam IV/Diponegoro dan Jajaran Berbagi Berkah Ramadan Bagikan Takjil Gratis
Penurunan clinker factor tercapai 69,2 persen, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) tercapai 7,2 persen. SIG membuktikan resiliensi, tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang semakin memperkuat daya saing dan nilai perusahaan (enterprise value).
Saat ini, SIG memiliki enam brand semen yang kuat, dan menjadi pemimpin pasar di masing-masing regionalnya. Antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas, serta Semen Baturaja, yang telah menjadi bagian SIG, melengkapi footprint SIG di Sumatera khususnya bagian Selatan. Hal ini membawa SIG sebagai pemimpin pasar semen Nasional, dengan porsi sekitar 50 persen.
Perseroan juga telah mendiversifikasi produk dan layanan, yang mencakup penyediaan bahan bangunan turunan semen, dengan inovasi yang berujung pada solusi ramah lingkungan.
BACA JUGA: Ringankan Beban Masyarakat dan Tekan Inflasi Pemkot Semarang Gelar Pasar Murah di 16 Kecamatan
Di antaranya SpeedCrete (beton cepat kering), ThruCrete (beton berpori), LocooCrete (beton rendah emisi karbon), dan DekoCrete (beton dekoratif).
Peluncuran PwrPro pada 2021, semakin memperkaya portofolio ragam produk milik SIG. PwrPro merupakan inovasi produk semen hidraulis tipe HE pertama di Indonesia, yang telah lulus uji di Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro), Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian, dan telah mengantongi predikat sebagai Green Product, dengan rating Gold dari Green Product Council Indonesia.
Arif Gunawan Sulistiyono menambahkan, sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG telah berkontribusi bagi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, melalui beragam inovasinya.
BACA JUGA: Wali Kota Semarang Melantik Suaminya Sendiri Menjadi Ketua PKK
”Dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kita tidak lagi bicara soal aspek konstruksi saja. Tetapi seberapa ideal sebuah konstruksi mampu bertahan dengan bahan baku yang ramah lingkungan, dan minim emisi karbon,” ujarnya.
Di Indonesia, SIG berperan dibalik konstruksi bangunan ikonik, yang diakui secara global. Beberapa contoh di antaranya yakni, kompleks pengembangan terpadu di Jalan MH Thamrin, Jakarta, yang menggunakan produk PowrPro, revitalisasi area pedestrian Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ada juga mengaplikasikan produk ThruCrete, yang mampu menyerap air langsung ke tanah, di area jalur pejalan kaki dan jalur jogging, serta rekonstruksi jalan beton di Jalan Raya Karangawen, Semarang-Godong, dengan beton cepat kering atau SpeedCrete, yang proses pengerjaannya lebih cepat untuk mengurangi potensi dampak kemacetan.
Riyan