blank
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Dok/Mufid Majnun/Unsplash

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebagai umat Muslim tentu kita menyambut bulan Ramadan dengan sukacita dan semangat tinggi.

Bulan yang penuh rahmat dan ampunan dari Allah SWT ini, menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan ketakwaan umat Muslim.

Salah satu bentuk ibadah yang dilakukan pada bulan suci ini adalah puasa, sebagaimana diperintahkan dalam QS. Al Baqarah ayat 183, artinya:

“Hai orang-orang yang beriman!, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan penuh keberkahan. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian berpuasa di dalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan diikat, dan di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia akan terhalang.” (HR. An Nasai)

Apa itu puasa

Kata puasa berasal dari bahasa Arab yang berarti shaum atau Shiyam, yang berarti imsak atau menahan.

Dikutip dari Suara.com, menurut tafsir para ulama, shaum atau puasa diartikan sebagai menahan diri dari makan dan minum, serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, untuk meningkatkan kadar ketakwaan seorang Muslim.

Menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, untuk meningkatkan kadar ketakwaan seorang Muslim.

Selain itu, puasa juga erat kaitannya dengan bentuk perencanaan keuangan. Yakni mengajarkan untuk menahan diri dan melakukan mindful spending saat membelanjakan uang.

Namun seringkali pengeluaran justru meningkat di bulan Ramadan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan pokok, berbagai undangan berbuka puasa di luar, godaan promo belanja baik online maupun offline, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, merencanakan keuangan selama bulan Ramadan sangat penting untuk dilakukan agar tidak boros.

Tips merencanakan keuangan di bulan Ramadan

Melansir Finansialku, Perencana Keuangan Finansialku, Harryka Joddy P., S.Psi., CFP®, akan memberikan sejumlah tips yang bisa kamu lakukan untuk merencanakan keuangan selama Ramadan.

Berikut adalah beberapa tips untuk merencanakan keuangan selama bulan Ramadan:

1. Membuat anggaran belanja

Sebaiknya membuat anggaran belanja untuk memperkirakan pengeluaran yang akan dikeluarkan. Dalam membuat anggaran belanja, pastikan juga memperhitungkan pengeluaran yang tidak terduga.

2. Mengatur menu berbuka dan sahur

Mengatur menu berbuka dan sahur sangat penting untuk menghindari pemborosan. Membeli makanan di luar bisa menjadi pilihan, namun pastikan untuk memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan. Lebih baik memasak sendiri menu berbuka dan sahur agar lebih hemat.

3. Menghindari godaan promo belanjaan

Di bulan Ramadan, banyak promo belanjaan yang ditawarkan. Namun, jangan terjebak dengan godaan tersebut. Beli barang yang memang dibutuhkan dan sesuai dengan anggaran yang telah dibuat.

4. Menghindari undangan berbuka puasa di luar
Undangan berbuka puasa di luar bisa menjadi pengeluaran yang besar. Cobalah untuk tidak terlalu sering menerima undangan tersebut dan lebih memilih berbuka di rumah.

5. Mengoptimalkan zakat dan sedekah

Bulan Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk mengoptimalkan zakat dan sedekah. Namun, pastikan untuk memberikan zakat dan sedekah sesuai dengan kemampuan dan anggaran yang telah dibuat.

Itulah beberapa tips untuk merencanakan keuangan selama bulan Ramadan. Dengan merencanakan keuangan dengan baik, diharapkan bisa menghindari pemborosan dan lebih memanfaatkan waktu untuk meningkatkan ibadah selama bulan suci ini.

Ning S