blank
Penyair Ben Siang Pamungkas menunjukkan buku terbarunya berjudul "Panen". Foto: Ebar

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Lama Semarang di malam hari menjadi ramai dengan pembacaan puisi penyair senior serta peragaan busana bernuansa hitam-hitam. Semakin malam tambah meriah dan suasana hangat dengan lantunan puisi-puisi nan indah.

Penyair Beno Siang Pamungkas, tampaknya sudah menanti waktu ini sudah  lebih dari tiga dekade untuk mewujudkan kumpulan karya seni sastranya dan terwujud dalam buku antologi puisi bertajuk ” Panen ” yang menggambarkan sepenggalan kisah sosial dan perjalanan hidup dari sang penulis.

Penyair sekaligus wartawan senior ini tidak main-main dengan karya buku kumpulan puisi yang ditulisnya dan diluncurkan di De Warisan Art and Curio, Jalan Suari 8 Kota Lama Semarang, akhir pekan lalu.

“Buku kumpulan puisi tersebut, adalah karya buku ketiga dan sekaligus sebagai hadiah untuk cucu pertama,” ujarnya di tengah acara.

Beno menuturkan membutuhkan waktu yang cukup panjang, sekitar 30 tahun untuk menulis buku Panen kumpulan puisi tersebut. “Namanya juga menulis sepenggalan kisah sosial dan hidup, ya mengikuti waktu yang tepat saja untuk meluncurkan karya tersebut, santai dan tidak ada rasa ambisi,” tambahnya.

Karya tersebut, merupakan antologi tunggal ketiga, berisikan 73 puisi ini adalah kumpulan puisi-puisinya yang ditulis selama ini. Paling lama ditulis tahun 1992 dan paling baru 15 Januari 2023.