SLAWI (SUARABARU.ID) – Sejak ditutup pertengahan Oktober 2020 lalu, Objek Wisata (OW) Waduk Cacaban dengan tampilan baru resmi dibuka untuk umum. Soft launching atau pembukaan awal destinasi wisata ini dilakukan oleh Bupati Tegal Umi Azizah di Aula Waduk Cacaban.
Menurut Umi, kesempatan untuk menikmati wisata tirta Waduk Cacaban ini sudah sangat dinanti publik dan wisatawan mengingat Cacaban merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Tegal setelah Guci dan Pantai Purwahamba Indah.
Cacaban yang menawarkan keelokan lanskap pemandangan bentangan air dengan latar perbukitan dan pulau-pulau kecil di tengahnya ini sempat ditutup selama dua tahun karena adanya pekerjaan remedial bendungan dan penataan kawasan seluas 6,6 hektar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tegal saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yang telah memfasilitasi proyek remedial Waduk Cacaban ini,” kata Umi.
Lebih lanjut, Umi menuturkan, proyek remedial bendungan Waduk Cacaban ini sangat menguntungkan dan membawa berkah serta manfaat bagi masyarakat petani dan pelaku usaha pariwisata, khususnya warga sekitar waduk yang mencari nafkah dan menggantungkan usahanya dari keberadaan Waduk Cacaban.
Umi pun meminta Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal yang diberi amanat BBWS Pemali Juana untuk mengelola spot wisata dermaga ini bisa mengelolanya dengan baik bersama pelaku usaha lainnya.
“Jaga kebersihannya, segera lakukan perbaikan jika ada fisik bangunan ataupun jaringan yang rusak. Jangan menunggu rusaknya banyak dulu baru diperbaiki. Sebab dari pengalaman yang sudah-sudah, membangun itu jauh lebih mudah ketimbang memelihara,” tandasnya.
Di sini Umi juga mengajak serta paguyuban, pelaku usaha kuliner, jasa angkutan perahu, dan komponen pelaku usaha lainnya untuk berpartisipasi menjaga, memelihara aset yang sudah dibangun mahal oleh pemerintah ini.
Tak kurang dari Rp 40 miliar anggaran pemerintah telah dikeluarkan untuk mendanai pekerjaan remedial bendungan Cacaban ini. Dana tersebut, sebut Umi, berasal dari pinjaman Bank Dunia. Sehingga ia berharap produktivitas dan perekonomian masyarakat pasca revitalisasi kawasan Waduk Cacaban ini akan semakin meningkat.
Lebih jauh, Umi pun mengingatkan elemen pelaku wisata di Waduk Cacaban bisa menghadirkan kenyamanan dan keamanan pada wisatawan. “Ciptakan salam, sapa, dan senyum yang ramah. Jangan pula ada yang menjual makanan dan minuman dengan harga yang tidak wajar. Pasang daftar harganya agar mudah dilihat calon konsumen,” pesannya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah menerima amanat pengelolaan sementara Kawasan Dermaga Waduk Cacaban dari BBWS Pemali Juana di Semarang.
Selain pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur dibukanya objek wisata ini juga ada penaburan 2.400 benih ikan nila di Waduk Cacaban. Adapun fasilitas di objek wisata Waduk Cacaban yang dapat diakses oleh wisatawan adalah gardu pandang atas, aula, pujasera yang terdiri dari 47 kios, mushola, playground, dermaga apung, joging track, gazebo, wisata hutan, dan perahu wisata.
Untuk menikmati keindahan alam di Waduk Cacaban ini pengunjung cukup merogoh kocek Rp 4.000 untuk membayar retribusi di pintu masuk pada hari biasa dan Rp 5.000 di hari Sabtu dan Minggu serta hari libur lainnya. Sedangkan untuk menikmati wahana wisata perahu, pengunjung akan dikenai biaya Rp 15.000 per orang.
Nur Muktiadi