blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, peningkatan upaya pemberdayaan perempuan yang konsisten, penting untuk dilakukan dalam mengakselerasi proses pembangunan.

”Salah satu langkah strategis dalam upaya mengakselerasi proses pembangunan adalah, konsisten melakukan pemberdayaan perempuan di Tanah Air,” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/3/2023).

Data dari Badan Pusat Statistik, terkait penggguna internet perempuan pada periode 2020-2022, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada 2020 tercatat 47,17 persen, lalu 2021 tercatat 50,32 persen, kemudian 2022 tercatat 54,70 persen pengguna internet di Indonesia adalah perempuan.

BACA JUGA: Polresta Surakarta Amankan Penjual Miras COD dan Sita Belasan Liter Ciu

Di sisi lain, ujar Lestari, peran perempuan dalam pendidikan dan mengelola rumah tangga serta keluarga, yang merupakan lingkungan terkecil di masyarakat, juga sangat signifikan.

Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, sejumlah potensi yang dimiliki perempuan itu harus dimaksimalkan, lewat upaya pemberdayaan untuk mengatasi sejumlah masalah mendasar yang masih dihadapi bangsa ini.

”Seperti masalah pemenuhan gizi seimbang keluarga, dalam menekan angka prevalensi stunting, dan kasus obesitas pada anak. Selain itu pembentukan karakter anak bangsa,” imbuh dia.

BACA JUGA: Meski dalam Sengketa, Penjualan Unit Perumahan Mutiara Arteri Regency Tetap Jalan

Menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, sejumlah masalah dasar itu harus segera diatasi, lewat penanaman pola hidup sehat dan pembentukan karakter anak bangsa, yang harus dimulai sejak di lingkungan keluarga.

Dalam konteks itu, anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini mendorong upaya yang konsisten dari para pemangku kepentingan, untuk memberdayakan perempuan di Tanah Air.

Dengan proporsi jumlah perempuan pengguna internet di Indonesia yang lebih banyak jika dibandingkan laki-laki, ujar Rerie, upaya mengakselerasi peningkatan kualitas kesehatan dan penanaman nilai-nilai budaya serta kebangsaan setiap anak bangsa, dapat dilakukan lewat jejaring digital.

”Berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat, harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal itu agar bangsa Indonesia mampu menjawab setiap tantangan, di tengah situasi global yang sarat perubahan,” tukas dia.

Riyan